Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS, Berkurang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Feb 2022 20:45 WIB

Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS, Berkurang

i

Siti Nadia Tarmizi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit secara nasional per Selasa (8/2/2022), ada 23,86% atau 21.053 dari 88.222 kapasitas tempat tidur Covid-19 yang tersedia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, kebijakan rumah sakit diperuntukkan merawat pasien sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas diharapkan mampu meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan. Pasalnya, jumlah pasien hari ini mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya, Senin (7/2/2022) sebanyak 24,77% dari total kapasitas ketersediaan tempat tidur.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Zanariah Terima Penghargaan dari Menteri Kesehatan

“Jumlahnya lebih sedikit dari data rumah sakit sehari sebelumnya. Ini memberikan harapan, kita bisa terus meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar efektif menangani pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas. Kami perkirakan dengan mengimbau pasien tanpa gejala dan bergejala ringan untuk isolasi mandiri dan isolasi terpusat mengurangi hingga 70% beban rumah sakit,” ujar Nadia, Selasa (8/2/2022).

Nadia melaporkan bahwa data per Minggu (6/2/2022), dari 58 pasien bergejala berat yang dirawat di rumah sakit vertikal Kemenkes diketahui 60% pasien di antaranya belum mendapat vaksinasi lengkap.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Sementara itu, tercatat ada 356 pasien meninggal dengan rincian 42% memiliki komorbid. Lalu, 44% dari pasien meninggal adalah lansia yang 69% belum divaksinasi lengkap.

Melihat data tersebut, Nadia menuturkan, sangat efektif apabila pelayanan di rumah sakit difokuskan untuk merawat pasien dengan kondisi yang paling membutuhkan. Harapannya, dengan makin banyak pasien kritis yang bisa ditangani dan terselamatkan maka rasio kematian akan bisa ditekan hingga seminimal mungkin.

Baca Juga: Update: China Kembali Dilanda Bencana Covid-19, Gelombang Puncak Juni 2023

Diketahui pula bahwa gejala Omicron sebagian besar relatif lebih ringan dari gejala varian Delta sebelumnya. Kemungkinan besar menurut diagnosa para ahli memperkirakan karena vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi.

“Vaksinasi memberikan manfaat besar untuk mencegah pasien dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang sampai berat. Melengkapi vaksinasi Covid-19 memiliki sisi positif yang jauh lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat,” pesan Nadia. jk,05

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU