Resmikan Masjid Kampus UMG, Haedar Nashir: Muhammadiyah Tak Akan Jadi Benalu Negara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 11 Jul 2022 16:30 WIB

Resmikan Masjid Kampus UMG, Haedar Nashir: Muhammadiyah Tak Akan Jadi Benalu Negara

i

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir saat menandatangani prasasti peresmian Masjid Al-Khoory UMG 'KH Faqih Oesman'. SP/Grs

SURABAYAPAGI.COM, Gresik – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi meresmikan Masjid al-Khoory Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) 'KH Faqih Oesman', Senin (11/7).

Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Haedar Nashir. Ikut menyaksikan Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim MA, Rektor UMG Dr Eko Budi Leksono ST MT, anggota DPR RI Prof Dr Zainuddin Maliki MSi dan Ketua PDM Gresik M In'am.

Baca Juga: Tangan Diinfus, Peserta Asal Gresik Ngotot Ikut UTBK di UNESA

Sebelum meninggalkan masjid, Prof Haedar menuliskan sebuah pesan yang berbunyi "Masjid Al-Khoory Faqih Oesman diharapkan menjadi pusat pembinaan generasi khairu ummah dan pusat kemajuan umat.” 

Kepada sejumlah awak media usai peresmian masjid, Prof Haedar menyampaikan bahwa masjid kampus memiliki fungsi penting untuk membina akhlak mulia para insan kampus. 

“Selain itu juga sebagai tempat pusat ibadah masyarakat Gresik, khususnya untuk umat Islam. Sekaligus menjadi pusat Islam berkemajuan,” ujarnya. 

Menurutnya, masjid itu bisa dijadikan pusat berbagai aktivitas. “Bukan hanya untuk shalat berjamaah tapi juga kajian-kajian keislaman, pembinaan mahasiswa, dan pusat aktivitas masyarakat muslim membangun kekuatan sebagai umat terbaik,” katanya.

Selain itu, kata Prof Haedar, masjid itu juga menjadi masjid yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam berkemajuan, cinta damai, persatuan, serta memajukan jalinan ukhuwah dengan lintas masyarakat. 

“Tentu bagian dari salah satu contoh masjid-masjid di Indonesia sebagaimana diperintahkan Allah, menjadi pusat membangun ketakwaan,” imbuhnya. 

Maka menurutnya keliru kalau masih ada persepsi, karena satu dua kasus, masjid jadi anggapan dan stigma radikal. “Itu jauh dari realitas dan harus kita jadikan catatan jangan sampai ada generalisasi yang membuat orang tidak nyaman dan tidak punya persepsi positif,” jelas Haedar. 

Bahkan, dia menegaskan, masjid punya sejarah panjang membantu Indonesia. 

Baca Juga: Lewat Operational Excellence, SIG Catatkan Laba Rp 472 Miliar di Kuartal I Tahun 2024

Prof Haedar menyampaikan, keberadaan mereka di kampus UMG itu wujud usaha meningkatkan kualitas dan peran kampus Muhammadiyah pada umumnya. “Kita, Muhammadiyah, termasuk Aisyiyah, punya 171 perguruan tinggi,” ungkapnya. 

Bahkan, dia baru saja meresmikan Universitas Muhammadiyah Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB). “Ini bukti nyata dari kehadiran Muhammadiyah yang memberi untuk bangsa, membangun negeri, memajukan semesta,” tegas Prof Haedar. 

Dia lantas menekankan, “Insyaallah Muhammadiyah tidak akan jadi beban negara. Tidak ingin merepotkan negara, apalagi jadi benalu negara!” 

Prof Haedar yakin, “Insya Allah kita jadi kekuatan masyarakat unggul, menggambarkan masyarakat madaniah. Mandiri tapi berkolaborasi dengan siapa pun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.” 

Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Dr Eko Budi Leksono ST MT menyampaikan, dirinya berbangga pihaknya bisa berkolaborasi dengan teman-teman dosen, TNI, dan seluruh masyarakat untuk menyukseskan peresmian masjid yang kini berdaya tampung hingga seribu jamaah itu.  

Baca Juga: Perampokan di Perum PPS Gresik Hanya Rekayasa, Polisi Ungkap Korban Terlilit Investasi Bodong

Padahal, lanjutnya, dulu pada awal berdirinya pada tahun 1996, masjid yang hanya bernama KH Faqih Oesman itu berkapasitas sekitar 250 jamaah saja. “(Renovasi sekarang) tinggal finishing, ini sudah 92 persen,” terangnya. 

Adapun pembangunan masjid dua lantai itu menghabiskan anggaran sekitar Rp7 miliar. “Dengan konsep swakelola, itu sudah sangat murah!” tegasnya. 

Eko (sapaannya) juga mengungkap perasaannya usai Prof Haedar berkenan hadir meresmikan. “Tentunya ini sangat membanggakan saya sebagai rektor! Jarang-jarang AUM (amal usaha Muhammadiyah) dikunjungi oleh Ketum PP Muhammadiyah,” imbuhnya. 

Dia lantas menerangkan, peresmian masjid itu dilanjutkan dengan pembinaan al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada karyawan UMG. “Harapannya, teman-teman mengerti bagaimana amal usaha Muhammadiyah (AUM) harus dikelola dengan baik sesuai tuntunan Muhammadiyah,” ujarnya. grs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU