SURABAYAPAGI. COM, Sidoarjo - Maulid Nabi Muhammad SAW yang identik dengan perayaan kelahiran Rasulullah SAW dengan tujuan untuk meningkatkan rasa cinta umat Islam kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW. Rasa cinta yang diwujudkan dengan hidup sesuai sunnah dan ketentuan dalam Al Quran. Nabi Muhammad SAW selama hidupnya dikenal sebagai pribadi yang terhormat di semua kalangan. Sudah selayaknya bagi tiap muslim untuk menjadikannya sebagai contoh dan suri tauladan.
Rasulullah SAW adalah suri tauladan yang sempurna, tak ada cela disetiap akhlaknya. Banyak Buku yang berisi tentang keluhuran pribadinya namun itu mungkin belum mampu menggambarkan dan melukiskan sepenuhnya tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammadin Nabiyyi Ummiyyi Wa'ala Allihi Washahbihi Wasallim...
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H,
Takmir Masjid An-Nur Desa Dukuhsari Kidul, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo secara rutin tiap tahun mengadakan acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW, tahun ini acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H diselenggarakan pada hari Sabtu ( 8/10/2022 ).
Acara yang dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, para sesepuh dan para undangan kaum muslimin dan muslimat dari desa Dukuhsari maupun desa Panggreh yang memadati halaman depan Masjid An-Nur maupun di dalam masjid.
Untuk mengisi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sambil menunggu acara inti yaitu pengajian umum, maka anggota group Albanjari Nur-Rahman Pimpinan Ustadz Mistari Dukuhsari Kidul melantunkan beberapa lagu bernuasa Islami, kemudian beberapa mercon dar dor dar dor yang diletupkan oleh panitia sebagai pertanda acara akan segera dimulai, diatas tempat duduk para undangan ibu ibu juga oleh panitia digantungkan ratusan aneka krempyeng untuk diperebutkan disaat Sholawatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Gantungan aneka macam pernik yang merupakan tradisi sebagai bagian yang menghiasi Perayaan Maulid Nabi merupakan bukti cinta umat Islam terhadap Baginda Rasulullah SAW yang lahir pada tanggal 12 Rabiul awal tersebut, umat Islam akan bersukacita sambil meneguhkan kembali rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW itu juga merupakan refleksi kecintaan terhadap Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an.
Baca Juga: 8.315 Ketua TP PKK RT se-Surabaya Meriahkan Peringatan Maulid Nabi di Balai Kota
“Katakanlah (Muhammad); Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. Ali Imran ayat 31.
Acara Maulid dibuka dengan pembacaan ayat ayat suci Al-Qur'an diteruskan dengan pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan oleh Ustadz Mahfur anggota group Al-Banjari Nur-Rahman, kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan diantaranya Sambutan dari Pemerintah desa yang diwakili oleh kaur Kesra desa Dukuhsari, yang secara singkat berpesan bahwa kita umat Islam harus senang karena hari ini merupakan hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW.
Selanjutnya sambutan ketua panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Marjoko sekaligus Ketua BPD desa Dukuhsari, pertama Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang paling mencintai Umatnya, sampai 3 kali beliau menyebut Umatku, Umatku dan Umatku sehingga kita umatnya sepatutnya juga mencintai Nabi Muhammad SAW, dan yang kedua panitia menghaturkan banyak terima kasih atas partisipasi semua pihak sehingga terselenggara acara Maulid dengan aman dan sukses.
Baca Juga: Maulid Nabi, Harga Telur Ayam di Banyuwangi Melonjak Rp 29.000 per Kilogram
Acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H diisi dengan Pengajian Umum yang disampaikan oleh KH. Abdul Qodim atau yang populer dipanggil Kyai Pocong, Kyai Pocong mengupas tentang hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW secara panjang lebar. Kyai Pocong dalam memberikan ceramah dengan lugas serta menghibur karena disela sela ceramah diselingi dengan membacakan Sholawat secara bersama para jamaah undangan dengan suara yang tinggi melengking.
Inti dari ceramah Kyai Pocong dalam merayakan Maulid adalah bukan nabi SAW maupun Allah SWT yang butuh kita tapi kita umat Islam yang butuh syafaat dari Nabi Muhammad SAW sehingga kita perlu merayakan Maulid. Karena menghibur dalam berceramah sehingga tidak terasa satu jam setengah Kyai Pocong berceramah.
Semoga Maulid Nabi Muhammad SAW bisa menginspirasi bagi kaum Muslimin untuk selalu taat akan sunnah dan Al Quran. Akhirnya Kyai Pocong menutup Ceramahnya dengan berdo'a bersama. hik
Editor : Redaksi