Pendangkalan Sungai Sebabkan Irigasi Pertanian Kota Kediri Terganggu
Baca Juga: Pemkot Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Ratusan hektar lahan pertanian bisa tidak teraliri air ke lahan persawahan mereka, jika aliran sungai di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri masih dangkal.
Akibat pendangkalan sungai tersebut, Pemkot Kediri melalui Dinas PUPR gerak cepat melakukan normalisasi dan segera dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah.
Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kota Kediri, Meri Oktavia mengatakan, normalisasi sungai ini dilakukan agar bisa digunakan untuk mengaliri lahan pertanian di beberapa kelurahan di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Normalisasi Sungai Dusun Kramat
Menurutnya dengan memperlancar saluran irigasi dari sungai ke sawah maka diharapkan hasil panen bisa lebih meningkat.
"Normalisasi ini untuk memperlancar pasokan air irigasi di area pertanian. Sebab jika sawah ini kekurangan air akan berdampak lahan tersebut kurang produktif," ujarnya, Selasa (8/11/2022).
Diketahui pendangkalan jalur sungai dan saluran air di wilayah tersebut cukup tinggi. Normalisasi ini dilakukan secara manual dan menerjunkan sejumlah alat berat seperti excavator. Harapannya melalui pengerukan ini maka petani akan lebih terbantu. Apalagi saat ini mayoritas saluran mengalami sedimentasi dan penyempitan.
Baca Juga: 16 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kediri Dimutasi
Terdapat tiga titik pendangkalan irigasi di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Pendangkalan ini terjadi di Dam Kwangkalan Kelurahan Tempurejo, di saluran irigasi Kelurahan Ketami dan di Sumber Dendeng Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Titik ini merupakan saluran irigasi yang sangat dibutuhkan para petani untuk mencukupi pasokan air.
“Dengan normalisasi ini selain ingin melestarikan sumber mata air yang ada di Kota Kediri, kita harap dapat memenuhi pasokan air irigasi lahan pertanian,” tandas Meri. Can
Editor : Moch Ilham