Menteri ESDM Sebut Pasar Energi RI Masih Menarik bagi Investor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Nov 2022 14:46 WIB

Menteri ESDM Sebut Pasar Energi RI Masih Menarik bagi Investor

i

Menteri ESDM Arifin Tasrif.

SURABAYAPAGI, Nusa Dua - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa Indonesia masih menjadi pangsa pasar yang menarik untuk dilirik investor, khususnya di sektor energi.

Hal tersebut Arifin sampaikan saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa pelaku bisnis (B2B) pada sektor energi pada side event forum B20 Summit, Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business Action yang berlangsung di Kintamani 5 Room di Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022).

Baca Juga: Pasokan Minyak Dunia Makin Terbatas, Menteri ESDM Gaungkan Hemat Energi

“Penandatanganan MoU ini adalah momen penting, karena hal tersebut menunjukkan kemauan untuk mewujudkan investasi di RI, serta menunjukkan bagaimana RI adalah negara yang masih menarik bagi para investor,”  kata Arifin.

Ia menyebutkan Indonesia memiliki potensi sumber daya energi dan sumber daya alam lainnya yang sangat melimpah dan beragam, namun masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, mengingat keterbatasan akses teknologi dan finansial untuk mengelolanya.

Selain itu, menurutnya, dengan menetapkan target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060, akan membuat Indonesia semakin membutuhkan investasi yang sangat besar. Bahkan, RI telah membuat roadmap secara bertahap hingga 2060 untuk mencapai target NZE tersebut.

Lebih lanjut, Arifin menambahkan, pemerintah telah melakukan reformasi dari segi regulasi untuk mewujudkan ekosistem investasi yang lebih kondusif, seperti melakukan penyederhanaan perizinan dan persyaratan investasi.

Baca Juga: Program Rice Cooker Gratis Dibagikan Mulai November

"Investasi yang masuk akan memberikan dampak terciptanya lahan pekerjaan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan perkembangan teknologi," ujarnya.

Adapun dalam acara tersebut, setidaknya ada lima kerja sama B2B yang ditandatangani. Pertama, MoU Development of a Clean Amonia and Hydrogen Value Chain, antara PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco.

Kedua, Definitive Cooperation Agreement: Pomalaa High Pressure Acid Leach (HPAL) Project antar PT. Vale Indonesia dengan Zhejiang Huanyo Cobalt Ltd.

Baca Juga: Curi Perhatian Dunia, Inisiatif Energi Hijau SIG Diapresiasi di Ajang Energy Management Leadership 2023

Ketiga, MoU Acceleration of Clean Energy Related Projects antara PT. Pertamina (Persero) dengan Japan Bank for International Cooperation.

Keempat, MoU Gas, LNG and Company Capacity Building antara PT. Pertamina Gas Negara dengan Botas.

Terakhir, MoU Accelerating of Battery Energy Storage System (BESS) Application on Transportation Modes antara Indonesia Battery Corporation dengan Contemporary Amprex Technology Co. nsd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU