SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto – Sejumlah lembaga pendidikan di kota kembali disuntik anggaran fisik tahun ini sekitar Rp 8 miliar. Anggaran ini nantinya dialokasikan untuk menuntaskan rehabilitasi serta pemeliharaan bangunan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, tahun ini bantuan rehabilitasi dan pemeliharaan fisik sekolah itu tersebar di berbagai jenjang. Mulai dari TK, SD, hingga SMP negeri maupun swasta. ”Ada yang dari DAK, ada yang APBD juga. Totalnya sekitar Rp 8 miliar, tapi yang Rp 2 miliar difokuskan untuk pemeliharaan gedung,” ujarnya.
Baca Juga: Komisi C Minta Dikbud Fokus Penuntasan Sekolah Rusak Kategori Rehab Berat
Amin menjelaskan, untuk dana DAK yang bersumber dari APBN tahun 2023, Pemkot Mojokerto menerima bantuan senilai Rp 2,5 miliar. Nantinya, jumlah itu anggaran tersebut bakal diplot untuk rehabilitasi di tiga lembaga. ”Dua SD negeri, dan satu SMP negeri,” terangnya.
Baca Juga: Dispendikbud Sidoarjo Kebut Rehabilitasi Sekolah Rusak
Sedang untuk anggaran bersumber dari APBD, Plt Kepala Dispusip Kota Mojokerto ini memaparkan, nilai bantuannya dialokasikan sebanyak Rp 3,9 miliar. Dana tersebut sedianya bakal diploting untuk delapan lembaga. Rincinya, lima SD negeri, 2 SMP negeri serta 1 SMP swasta. ”Sisanya Rp 2 miliar untuk pemeliharaan di satu TK negeri dan tiga swasta,” ungkap Amin.
Dikatakannya, bantuan DAK dari APBN tahun ini memang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Yakni dengan nilai Rp 4,75 miliar. Pasalnya, saat ini sudah banyak lembaga pendidikan di kota yang sudah tersentuh rehab. Apalagi, selama empat tahun terakhir, Dinas P dan K memang memprioritaskan pembangunan serta perbaikan fasilitas gedung sekolah. ”Alhamdulillah, sejauh ini gedung sekolah di kota sudah tersentuh rehab. Minimal sekolah tidak sampai roboh, makanya saat ini anggaran DAK di Kota Mojokerto dipangkas dari pusat,” beber dia.
Baca Juga: Dindik Jatim Renovasi Sekolah Rusak Karena Gempa di Bawean
Lebih lanjut, Amin menerangkan bantuan DAK tersebut dikucurkan dalam tiga tahap. Setiap tahap besarannya berbeda. Tahap pertama sebesar 25 persen, tahap kedua 45 persen, dan tahap terakhir sebesar 30 persen. ’’Ini kita masih menyusun, paling cepat terlaksana mulai besok Maret,’’ tandasnya. Dwi
Editor : Moch Ilham