Cari Kerang Hijau, Seorang Pria Tewas Tenggelam di Sungai Ngagel Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Feb 2023 10:51 WIB

Cari Kerang Hijau, Seorang Pria Tewas Tenggelam di Sungai Ngagel Surabaya

i

Proses evakuasi korban tenggelam di sungai Kalimas Jalan Raya Ngagel, Selasa (14/02/2023). SP/Ariandi.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Seorang pemuda bernama Suprianto (30) warga Ngagel Rejo Utara Gang 6 No. 17 Surabaya ditemukan tewas tenggelam di sungai Kalimas di Jalan Raya Ngagel (Depan SPBU Ngagel) pada Selasa (14/02/2023).

Plt Kepala BPBD kota Surabaya Edi menjelaskan bahwa kronologi kejadian bermula saat korban bersama tiga temannya Puji, Heri, dan Apriyanto berenang di sungai Kalimas saat hujan deras untuk mencari kerang kijing (kerang hijau) sekitar pukul 17.00 WIB. Ketiganya diketahui mencari kerang kijing dalam kondisi mabuk usai pesta miras di rumah Supri.

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

Dari keterangan saksi-saksi, saat itu ketiga teman Supri sudah naik ke daratan terlebih dahulu untuk membereskan peralatan yang dibawa. Saat itu Apriyanto sempat melihat Supri dan menyuruh Supri naik ke permukaan karena cuaca mendung.

Apriyanto lantas melanjutkan kegiatannya untuk membereskan peralatan. Namun, tanpa diketahui, tiba-tiba Supri berjalan menyeberangi sungai di Jalan Ngagel dari arah barat ke timur. Saat ditengah sungai, ia tiba-tiba tenggelam.

Ketiganya yang telah selesai membereskan perlengkapan lantas menoleh ke sungai dan mendapati Supri hilang. Beberapa warga sempat melihat jika korban tiba-tiba berjalan ke tengah lalu hilang terseret arus. Saksi warga lantas berteriak kepada Apriyanto jika Supri tenggelam.

Mengetahui korban tenggelam, ketiga teman korban berusaha mencari korban di sungai, namun korban tidak berhasil ditemukan. Karena arus yang deras dan debit air yang tinggi ditambah cuaca hujan membuat ketiganya memilih meminta bantuan ke warga sekitar agar melapor ke Call Center 112 guna mendapatkan bantuan.

Command Center 112 menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 17.27 WIB. Kemudian petugas gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyematan (DPKP) Kota Surabaya, PMI Kota Surabaya, Polsek Wonokromo, Satpol PP Kota Surabaya, Tim SAR, Polrestabes Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, serta Staf dan Praja Kecamatan Wonokromo tiba di lokasi kejadian pada pukul 17.32 WIB.

Sub Koordinator Operasional Darurat BPBD Kota Surabaya Arif Sunandar mengatakan bahwa korban ditemukan tepat pada pukul 19.30 WIB usai dilakukan pencarian selama dua jam. Dengan 6 penyelam yang disebar di Sungai Jalan Ngagel, Supri ditemukan bergeser 20 meter dari titik terakhir saksi melihat lambaian tangan korban.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan posisi tubuh terbalik dengan kaki menggantung di atas.

“(Korban) sudah (ditemukan) pukul 19.30 di kedalaman dua meter. Kepalanya tertancap di dalam lumpur setebal setengah meter. Jadi posisi korban terbalik dengan posisi kaki tersangkut di lumpur,” kata Arif usai melakukan proses evakuasi, Selasa (14/2/2023).

Adapun Arif menerangkan, sebanyak 20 petugas gabungan dari Tim BPBD Kota Surabaya dan Tim SAR mulai melakukan pencarian pada pukul 17.30 WIB menggunakan dua teknik.

Teknik yang pertama yaitu penyisiran sekitaran TKP secara manual, kemudian yang kedua, teknik penyelaman yang dilakukan oleh enam petugas.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun di Banyuwangi Hanyut di Sungai

Ia mengakui, petugas sempat mengalami kesulitan karena air sungai jalan Ngagel dalam kondisi keruh sehingga jarak pandang nol meter. Selain itu, debit air yang tinggi dan cuaca yang dalam kondisi sedikit hujan menjadi kendala dalam melakukan pencarian ini.

“Alhamdulillah korban bisa ditemukan karena tadi penyelam kita tangannya tersangkut kaki korban. Di dalam (air) jarang pandang nol meter sehingga kita sempat berganti-ganti cara untuk mencari korban,” ujarnya.

Arif pun menuturkan jika sungai di Surabaya memang cukup berbahaya untuk dilakukan aktivitas tanpa adanya pengamanan yang standar. Pihaknya pun selama ini sudah melakukan patroli dan memberi imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sungai.

Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa oleh petugas PMI kota Surabaya dengan didampingi pihak keluarga menggunakan ambulance ke RSUD Dr.Soetomo untuk dilakukan proses otopsi dan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya. ari

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU