Anas, Eks Ketum Partai Demokrat akan Bikin Perhitungan dengan SBY

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Apr 2023 20:59 WIB

Anas, Eks Ketum Partai Demokrat akan Bikin Perhitungan dengan SBY

i

Anas Urbaningrum, eks Ketua Partai Demokrat, Selasa sore akan bebas usai menjalani hukuman 10 tahun di Lapas Sukamiskin.

Selasa Sore Keluar dari Lapas Sukamiskin

 

Baca Juga: Bidik Kursi Bupati Lamongan, Yes dan DK Berebut Rekom Demokrat

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Eks Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut punya agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai bebas, Selasa sore ini (11/4/2023). Apa agenda khususnya?

Tim Anas Urbaningrum, sampai semalam belum bersedia membuka agenda khususnya itu. Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika justru meminta sebaliknya. Pasek meminta SBY juga meminta maaf kepada Anas. Dia lantas membeberkan berbagai kegiatan yang disebutnya mendiskreditkan Anas Urbaningrum.

"Namanya saran ya silakan saja. Saya pun sama, mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU. Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK," kata Pasek kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang di ingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," ujar dia.

 

Tuduhan Kasus e-KTP

Tindakan lain, kata Pasek, adalah soal tuduhan kasus e-KTP terhadap Anas. Pasek yakin Andi Arief tidak mengerti soal tindakan yang mendiskreditkan Anas.

"Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus e-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif. Meminta maaf atas tidak konsistennya memberlakukan pakta integritas kalau tersangka terdakwa dan terpidana harus mundur dan berhenti di PD karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi," ujarnya.

"Dan masih banyak lagi yang harus SBY meminta ke AU untuk dimaafkan. Mari gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. Dan saya yakin Andi Arief tidak mengerti soal itu," sambungnya.

 

Anas Berjuang Cari Keadilan

Pasek menegaskan Anas tidak membawa dendam usai bebas. Hanya, kata Pasek, Anas akan berjuang mencari keadilan terhadap hal yang mengkriminalisasikan dirinya.

"Perlu diketahui, Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya," ujarnya.

 

Upaya Adu Domba

Tapi Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution, mensinyalir bebasnya Anas dikaitkan dengan Partai Demokrat, hanya sebagai upaya adu domba. Menurutnya ada pihak yang memanfaatkan momen tersebut untuk kepentingan kelompok.

"Terkait beredarnya isu, berbagai manuver politik setelah bebasnya Anas dari Sukamiskin, khususnya terkait Partai Demokrat, menurut kami hanya upaya adu domba. Ada sedikit pihak yang mencoba memanfaatkan untuk kepentingan politik dari momen ini yang sebetulnya biasa-biasa saja," tutur Syahrial, Senin (10/4).

Menurutnya hingga saat ini tidak pernah mendengar langsung dari Anas terkait manuver politiknya. Syahrial menyebut ada pihak yang menyampaikan isu untuk menaikkan elektabilitas.

"Selalu dipolitisasi dan minor sekali nadanya yang akan dilakukan Mas Anas setelah keluar dari Sukamiskin. Saya justeru berkeyakinan, semua akan baik-baik saja karena memang tidak ada apa-apa," ujar Syahrial.

 

Isu Horor Adu Domba

"Bahwa ada pihak yang mungkin punya kedekatan pribadi dengan Mas Anas dan sekarang berada di partai lain memanfaatkan momentum ini untuk menaikkan elektabilitasnya, ya silakan saja. Tapi, apakah bisa lantas dikatakan merepresentasikan Mas Anas? Kan belum tentu," sambung dia.

Syahrial menilai isu-isu berkembang saat ini tak mencerminkan sosok Anas yang dikenalnya. Ia menilai isu horor yang disematkan ke Demokrat soal kembalinya Anas hanya upaya adu domba.

Baca Juga: Usai Vinanda Kini Giliran Mas Awi Kembalikan Berkas Bacawali Kota Kediri ke DPC Partai Demokrat

"Saya tidak kenal dekat dengan Mas Anas, namun saya sedikit tahu tentang beliau karena kakak ipar saya juga pernah menjabat Ketum PB HMI dan senior Mas Anas," ujar Syahrial.

Dari pengalaman berorganisasi dan berpolitiknya, rasanya sikap Anas tidak mencerminkan isu-isu yang sedang berkembang seperti akan ada peristiwa horor terjadi dengan Demokrat. Saya menduga isu-isu tersebut hanya upaya adu domba dan dimanfaatkan kelompok tertentu," imbuhnya.

 

Ajak Menpora dan Angelina

Dia bebas usai menjalani hukuman akibat kasus korupsi terkait proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.

Selain Anas, ada sejumlah nama yang juga terseret dalam kasus Hambalang. Berikut penjelasan singkat tentang kasus Hambalang. Antara lain, Andi Mallarangeng

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Andi Mallarangeng divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 2 bulan kurungan. Dia dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi proyek P3SON di Hambalang.

Juga nantan Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh. Mantan Miss Indonesia, divonis 4,5 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan dalam kasus ini.

Pada tingkat kasasi, hukuman Angelina Sondakh dinaikkan tiga kali lipat menjadi 12 tahun penjara pada November 2012. Majelis yang diketuai Artidjo Alkostar juga menyita seluruh harta Angie total Rp 39 miliar.

Angelina Sondakh kemudian mengajukan peninjauan kembali (PK). Hasilnya, hukuman mantan Puteri Indonesia ini disunat menjadi 10 tahun penjara.

Hasil korupsi Angelina yang disita juga berkurang. Di tingkat kasasi, harta mantan politikus Partai Demokrat itu yang disita adalah uang sebesar Rp 12,5 miliar dan USD 2,5 juta. Namun di tingkat PK, yang disita berkurang menjadi Rp 2 miliar dan USD 1 juta. Angie kini telah bebas dari penjara pada 2022.

 

Harapan Ketua Bapilu Demokrat

Baca Juga: Vinanda Datang Pertama di Undangan Pendaftaran Bacawali Demokrat Kota Kediri

Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief berharap Anas dapat memulai hidup baru ke depan.

"Di bulan baik ini saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas pada AU. Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik," kata Andi kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

Andi Arief menyebut semua orang memiliki masa kelam dan selalu berkesempatan untuk memperbaiki diri. Dia berharap lingkungan politik Anas usai bebas akan membawa kebersihan hati dan tindakan.

"Semua orang punya masa kelam. Tapi bisa memperbaiki diri kemudian. Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan. Semoga lingkungan politik setelah keluar dari Sukamiskin yang menjadi pilihan adalah yang bersih hati, pikiran dan tindakan," ujarnya.

Andi lantas menyarankan Anas untuk meminta maaf terbuka ke SBY serta kepada kader Demokrat. Andi Arief menyebut Demokrat hampir karam karena Anas Urbaningrum.

"Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul," ucapnya.

 

Anas Akan Pidato Kejutan

Rencananya, Anas Urbaningrum akan bebas dari tahanan Selasa sore ini (11/4(. Usai bebas, Anas akan menyampaikan pidato khusus berisi kejutan.

"Mas AU keluar dari lapas Sukamiskin jam 14.00 WIB, dilanjutkan acara pelepasan oleh kalapas dan pidato Mas Anas yang secara khusus akan disampaikan di hadapan sahabat-sahabat. Selanjutnya semua bergabung di RM Ponyo, Cinunuk untuk acara buka puasa dan silaturahim," kata Kornas Sahabat Anas Urbaningrum Muhammad Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023).

Rahmad menyebut Anas Urbaningrum memiliki agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY. Anas, kata dia, tidak punya masalah dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Mas Anas tidak punya urusan dengan AHY tapi memiliki agenda khusus dengan SBY," ujarnya. n jk/erc/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU