AHY Tak Dipilih Anies

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Jun 2023 21:03 WIB

AHY Tak Dipilih Anies

AHY: Asal Alasannya Harus Masuk Akal 

 

Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

SURABAYAPAGI.COM Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempersoalkan jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. PKS menyebut setiap partai punya kedaulatan untuk mengambil langkah politik.

"Tidak masalah. Setiap partai punya kedaulatan dalam menentukan langkah-langkah. Kami hormati keputusan dan sikap PD," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi, Minggu (11/6/2023)

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menuding Partai Demokrat tengah mengancam akan hengkang jika AHY tak dipilih menjadi bakal cawapres Anies Baswedan. "Sebenarnya berterus terang saja, kalau bukan AHY jadi wakil mau mundur. Bilang saja begitu,” ujar Ali, Kamis (8/6/2023).

Ia mengatakan, jika Demokrat tidak berniat demikian, maka seharusnya partai berlambang mercy itu bisa mensosialisasikan Anies sebagai bakal calon presiden (capres) sejak saat ini.

Ali mengklaim tak banyak melihat materi sosialisasi atau baliho Partai Demokrat yang berisi foto Anies.

 

Tetap Solid

Buntut perdebatan Partai NasDem dan Demokrat soal penentuan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan kian memanas.

Meski begitu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan koalisi perubahan tetap solid dan terjalin baik.

Juru Bicara PKS, M Kholid mengatakan memanasnya penentuan bacawapres Anies Baswedan hanya karena opini pribadi dari Wakil Ketum NasDem Ahmad Ali dan Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief.

 

Opini Pribadi

Juru Bicara PKS, M Kholid menyebut memanasnya penentuan bacawapres Anies Baswedan hanya karena opini pribadi dari Wakil Ketum NasDem Ahmad Ali dan Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief merespon sikap elite Partai NasDem yang menyindir partainya terkait pemilihan bakal cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca Juga: Demokrat Buka Penjaringan Bacawali Kota Kediri, Nama Vinanda Masuk Dalam Daftar

 

NasDem Terkesan Tak Rela

Andi Arief menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali yang menilai Partai Demokrat tengah mengancam akan hengkang jika ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih menjadi cawapres Anies.

Dia menilai tudingan NasDem itu terkesan tak rela bila AHY dipilih jadi cawapres Anies. Ia bertanya ke NasDem apakah akan cabut dari Koalisi Perubahan jika Anies memilih AHY.

"Menurut Mat Ali (Ahmad Ali) gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY menjadi bakal cawapres Anies dan akan cabut dari koalisi bisa membuat kita berbalik tanya pada beliau. Jika Anies memilih AHY apakah Nasdem akan cabut dari koalisi?" tulis Andi Arief dalam akun twitternya @Andiarief__ seperti dikutip dari Kompas.TV pada Kamis (9/6/2023).

 

Partai Demokrat Tak Tarik

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons pernyataan apabila namanya tidak masuk ke dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca Juga: Demokrat Buka Penjaringan Bacawali Kota Kediri, Nama Vinanda Masuk Dalam Daftar

Meski Partai Demokrat tetap mendorong AHY sebagai bakal cawapres Anies, ia membantah memaksa mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menjadinya sebagai cawapres. AHY menilai, Partai Demokrat hanya mengingatkan ada alur waktu yang perlu diperhatikan. Ia menolak pernyataan bahwa Partai Demokrat akan menarik dukungan jika tidak dipilih sebagai cawapres oleh Anies.

"Kami tidak ingin fokus pada, 'kalau enggak gini, tarik dukungan,' kami lebih tertarik dan serius untuk membahas lalu siapa," kata AHY usai menerima kunjungan dari relawan Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning Ijo Biru (KIB) Pendukung Anies di DPP Partai Demokrat, Jakarta, yang lalu.

 

AHY tak Paksa

Namun, AHY mengaku lebih tertarik membahas dan mendiskusikan siapa yang layak mendampingi Anies. Ia mengaku tak akan memaksakan kehendak jika keputusan Anies tidak sesuai keinginan. AHY merasa, Partai Demokrat memiliki hak dan kewajiban untuk mengingatkan. Namun, bila pun ia tak dipilih, alasannya harus masuk akal.

"Kami tidak pernah memaksakan siapapun, tapi kalau muncul argumentasi yang tidak bisa dipahami sebagai logika politik yang baik, kami punya ruang bertanya. Untuk mengingatkan ini sudah bulan Juni, waktu pemilu sekian bulan lagi," tambah AHY.

Ia berpendapat, jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ingin sukses tentu saja butuh persiapan yang matang. Karenanya, AHY menilai, yang dilakukan Partai Demokrat cuma mengingatkan alur waktu persiapan. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU