Home / Peristiwa : BRI Kekeh Minta Kedua Kubu Bersengketa Bertemu Men

Upaya Kubu Bambang Minta BRI Membuka Blokir Rekening Gagal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Jun 2023 12:42 WIB

Upaya Kubu Bambang Minta BRI Membuka Blokir Rekening Gagal

i

Dosen dan karyawan Unisla saat demo di depan kantor BRI Lamongan. SP/ MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Sengketa dualisme kepengurusan di Kampus Universitas Islam Lamongan terus berimbas. Terbaru, kubu Bambang Eko Muljono mengerahkan dosen dan karyawan untuk mempressure  Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Lamongan dengan menggelar aksi unjuk rasa menuntut bank segera membuka blokir rekening YPPTI Sunan Giri agar gaji mereka bisa dicairkan, Senin (19/06/2023).

Dengan menggunakan satu mobil terbuka yang dimuati sound system, membawa berbagai tulisan tuntutan, sekitar seratusan dosen dan karyawan bergerak dari kampus Hijau yang ada di jalan Veteran Lamongan menuju kantor BRI yang ada di Jalan Basuki Rahmat.

Baca Juga: Demo Hanya di Indonesia

Mereka menuntut agar BRI segera membuka blokir rekening yang dilakukan oleh pengurus YPPTI lama, karena ia menganggap kepengurusan YPPTI Sunan Giri yang sah adalah pihaknya dari kubu Bambang. "Tidak ada alasan pihak BRI tidak mencairkan gaji dosen dan pegawai, uang itu uang kami, segera buka blokir rekening dan cairkan, karena kami butuh uang itu," teriak salah satu orator yang berada di atas mobil pickup L 300.

Tidak lama kemudian, perwakilan sebanyak 5 orang yang dipimpin oleh Suisno diterima oleh jajaran dan direksi manajemen BRI  di salah satu ruang pertemuan di lantai dua bank BUMN ini.

Diterima langsung direksi bank, Suisno meminta kepada BRI untuk membuka rekening atas nama YPPTI. Karena menurutnya pemblokiran rekening bank oleh pengurus YPPTI lama sangat berimbas dengan kelangsungan aktivitas kegiatan di Unisla, salah satunya soal hak atau gaji dosen dan karyawan yang ada sekitar 304 orang sampai sekarang belum terbayarkan.

"Pengurus yang sah adalah kami, jangan halangi kami untuk menuntut pembukaan pemblokiran, karena yang kami lakukan ini adalah sudah prosedur dan kamu diakui oleh negara dengan terbitnya akte," kata Suisno dengan nada keras di hadapan direksi BRI.

Baca Juga: Buruh di Surabaya, Demo di Bank Mandiri

Namun pihak BRI tidak bergeming dan meminta pihaknya dengan pihak pengurus YPPTI Sunan Giri yang lama untuk bertemu."Kami sudah berupaya ketemu tapi belum bisa bertemu," selorohnya.

Perwakilan lainya juga mengancam akan menindaklanjuti urusan ini ke BUMN. "Target kami bapak kepala KC BRI Lamongan dipecat, karena tidak mau membuka rekening padahal kami pengurus yang sah," ancamnya dan akan kembali menggelar aksi serupa dengan massa lebih besar 1000 orang.

Mendengar tuntutan itu, kepala KC BRI Lamongan Adre Wiryawan Hasan, tidak bisa menuruti keinginan kubu Bambang. Karena menurutnya dua kubu ini masih tengah bersengketa dan sampai saat ini belum ada keputusan inkrah siapa kira-kira pengurus YPPTI yang mempunyai kewenangan untuk bisa mengusulkan pembukaan pemblokiran rekening itu, karena masih bersengketa hukum.

Baca Juga: Buruh Korban PHK, Akan "Digaji" Negara 6 Bulan

Upaya BRI kata Adre juga sudah ia lakukan untuk mengundang kedua belah pihak baik dari yayasan YPPTI Sunan Giri yang lama maupun yang baru, namun upaya itu hingga saat ini masih belum berhasil. Sehingga menurutnya karena sengketa ini masih berlangsung pihaknya meminta kedua untuk bertemu dan menyepakati pengajuan untuk membuka blokir rekening.

"Kami menjalankan mekanisme di bank, pemblokiran kami lakukan karena ada permintaan, tentu kami tidak bisa serta merta membuka pemblokiran rekening, kalau masih ada dua kubu yang bersengketa, sehingga kami menyarankan kedua kubu untuk bertemu dan menyepakati, kalau sudah sepakat tentu kami akan proses sesuai mekanisme," pintanya.

Usai mendapatkan jawaban itu,  meski dengan jengkel, perwakilan aksi demo ke bank keluar dari bank, dan tidak lama kemudian aksi bubar dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian Polres Lamongan, yang dari sejak jam 9 sudah standby untuk mengamankan jalanya aksi. jir

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU