Desy Ditemukan Tewas usai Dibungkus Karung dan Dibuang di Selokan Air, Keluarga Curigai Ayah Korban

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 09 Jul 2023 20:46 WIB

Desy Ditemukan Tewas usai Dibungkus Karung dan Dibuang di Selokan Air, Keluarga Curigai Ayah Korban

i

Foto Desy Lailatul semasa hidup yang ditunjukkan oleh ibunya.

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Sesosok mayat berkelamin wanita, terbungkus dalam karung warna putih dan terikat, ditemukan di saluran air, Jalan Totok Kerot Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Sabtu (08/07/2023). Penemuan mayat itu sempat menggegerkan warga sekitar lokasi kejadian, bahkan lalulintas di sekitar TKP sempat tersendat. Diduga mayat dalam karung merupakan korban pembunuhan.

Penemuan mayat di dalam karung berwarna putih pertama kali oleh warga setempat Imam Hanafi. Saat itu, Imam Hanafi sedang mencari rumput melihat ada karung yang menyumbat saluran air.

Baca Juga: Warga Bangkalan Tewas Dibacok Keponakan

Karena mengira bahwa karung tersebut berisi sampah, karung tersebut diangkat dan dinaikkan ke pematang sawah. Dan saat dirinya ke sawah lagi, masih melihat karung putih masih di pinggir sawah dan mengeluarkan bau busuk, ia kemudian melaporkan ke Perangkat Desa setempat.

“Saya menemukan karung sejak hari Kamis dua hari yang lalu. Karena karung menyumbat saluran air, karung tersebut saya naikkan ke pematang sawah, dan saya kira sampah. Kemudian saya pulang.” kata Imam Hanafi, warga sekitar saat diwawancarai oleh awak media, termasuk wartawan Surabaya Pagi di Kediri.

 

Dibungkus Karung Putih

Sedangkan, petugas inafis dari Polres Kediri dan Polsek Pagu yang datang ke lokasi, kemudian melakukan olah TKP. Usai olah TKP, selanjutnya karung putih yang berisi mayat dibawa petugas ke Rumah sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan otopsi.

“Memang benar ada penemuan karung yang berisi mayat. Saat ini mayat kita bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi,” ujar AKP Suharsono, Kapolsek Pagu.

 

Benturan di Kepala

Dari hasil otopsi, jasad diketahui bernama Desy Lailatul Khoiriyah (20) warga Banggle, Ngadiluwih, kabupaten Kediri.

Kasat reskrim Polres kediri AKP Rizkika Atmadha menjelaskan pada tubuh korban ditemukan luka di bagian kepada akibat benturan. Namun luka itu bukan penyebab kematian korban. Polisi menyebut korban meninggal karena lemas terendam air.

"Luka di bagian kepala akibat benturan, kematian akibat lemas terendam air," kata Rizkika, Minggu (9/7/2023).

Dari hasil autopsi ini, lanjut Rizkika, korban sebenarnya masih hidup saat dibuang ke ke irigasi sawah. Namun karena terendam air dalam keadaan terbungkus karung, korban lemas dan meninggal. "Iya (masih bernyawa saat dibuang)," ujar Rizkika.

 

Ibu Korban Curigai Suaminya

Terpisah Ibu korban, Sulastri (45) tak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara yang sadis. Ditemui di rumahnya, ia lalu menuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7/2023).

Semua berawal pada Rabu (5/7/2023). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Usai mengantarkan, Suprapto lalu kembali lagi ke Ngadiluwih.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

Meski suami istri, namun selama ini Suprapto dan Sulastri tak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.

Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Di rumah Ngadiluwih ini, istrinya tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.

Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto kemudian menjemput Sulastri. Namun saat tiba di rumah Ngadiluwih, Sulastri kehilangan Desy dan menanyakan ke Suprapto pada Kamis (6/7/2023) pagi.

Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat.

"Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7/2023).

 

Ayah Kemasi Baju Korban

Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto kemudian mengemasi baju-baju milik Desy. Dia beralasan baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Dari situ kemudian baik Suprapto maupun Desy hilang tak ada kabarnya.

Pihak keluarga mencurigai adanya keterlibatan orang dekat dalam kematian korban. Bahkan, sang ayah sebagai pihak yang tertuduh dalam misteri mayat dalam karung.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

Kecurigaan itu disampaikan oleh Maryono, selalu kakek korban. Pria 73 tahun itu adalah orang yang merawat korban sejak kecil dan sangat mengenal dengan kepribadian cucunya itu. “Kok tego mulosoro anake dewe, ” tuduh Maryono ditemui di rumahnya, pada Minggu pagi (9/7/2023).

Kecurigaan Maryono terhadap Suprapto, ayah korban sangat beralasan. Sebab, sang ayah adalah orang yang terakhir bersama korban di rumah Maryono, pada Rabu malam (5/7/2023).

 

Diketahui Tetangga

Keterangan Maryono diperkuat oleh anaknya Bahrodin, yang tinggal bersebelahan. Bahrodin mendengar suara jeritan dari dalam rumah Maryono.

“Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar, ” terang Bahrodin ditemui di rumahnya.

Sepulang dari pengajian, Maryono sudah tidak mendapati cucunya. Biasanya, kata Mbah Maryono, sang cucu pulang kerja dari tempat photo copy, sekitar pukul 20.00 WIB.

“Rebo bengi anaknya sudah ndak ada. Rumah sepi dan kamar berantakan,” ungkap Maryono.

Sejak Rabu malam korban sudah menghilang. Sampai akhirnya korban ditemukan meninggal dunia dalam karung di kawasan persawahan Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu pagi (8/7/2023). can/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU