Polisi "Digoda" Puluhan Pesilat Bersajam dan Beralkohol

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Jul 2023 20:35 WIB

Polisi "Digoda" Puluhan Pesilat Bersajam dan Beralkohol

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Patroli gabungan dilakukan kepolisian di kawasan Bundaran Cito, Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) malam. Puluhan orang yang diduga pesilat diamankan. Beberapa di antara mereka diketahui dalam pengaruh alkohol dan membawa senjata tajam. Bahkan, konvoi itu sempat melukai satu orang polisi saat hendak menghadang rombongan pesilat.

Patroli dan penyekatan yang digelar sejak pukul 00.00 WIB itu cukup agresif. Konvoi pengendara motor yang melaju dari Sidoarjo dihentikan petugas untuk didata.

Baca Juga: Perampokan di Perum PPS Gresik Hanya Rekayasa, Polisi Ungkap Korban Terlilit Investasi Bodong

Terlihat pula cukup banyak pengendara yang menjadi bagian dari konvoi itu memaksa untuk putar balik dan melawan arus untuk demi menghindari petugas.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengatakan pengamanan dan penyekatan di batas Kota ini melibatkan 756 personel gabungan.

"Polrestabes Surabaya melakukan kegiatan pengamanan dan penyekatan, khususnya di perbatasan Kota Surabaya untuk mengantisipasi konvoi dan arak-arakan dari Gresik dan Sidoarjo karena ada kegiatan penerimaan warga baru (perguruan silat)," ujar Kombes Pasma Royce di Bundaran Cito, Sabtu (22/7/2023) malam.

Pasma menambahkan dalam kegiatan tersebut pihaknya mengamankan 27 pesilat di bundaran Cito, Waru. Dari 27 pesilat itu, empat orang masih berusia pelajar.

Petugas kepolisian juga mengamankan 17 pesilat di berbagai titik di kota Surabaya. Dua orang yang diamankan masih berusia anak-anak. Total 44 pesilat diamankan dalam semalam.

Petugas kepolisian juga melakukan tes alkohol kepada para pesilat. Hasilnya, 10 pesilat tidak lolos tes alkohol.

 

Diamankan di Gresik

Hal yang sama juga terjadi di Gresik. Sebanyak 26 simpatisan perguruan silat yang menggelar konvoi diamankan Polres Gresik. Mereka diamankan saat nekat berangkat menuju acara pengesahan warga baru perguruan silat di Timur Jembatan Morowudi, Kecamatan Cerme, sekira pukul 21.45 WIB.

Saat itu, ratusan massa penggembira ini datang dari Surabaya, Kecamatan Menganti, dan wilayah Kecamatan Driyorejo. Mereka mengendarai kendaraan roda dua.

Baca Juga: Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tirinya Sejak SD Selama 4 Tahun, Korban Trauma Berat

Bahkan, satu anggota polisi terluka saat hendak menghadang puluhan pesilat masuk ke Gresik. Dari informasi yang dihimpun, anggota polisi tersebut mengalami luka setelah menghadang para pesilat masuk Gresik. Namun para pesilat tersebut tidak terima karena tidak diperbolehkan melintas.

"Iya benar, ada satu anggota terluka di bagian kepala akibat lemparan batu dari pesilat," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Aldhino menjelaskan para pesilat tersebut berasal dari Surabaya dan akan menuju Cerme, Gresik untuk menghadiri ritual pengesahan. Saat di pertigaan Jalan Boboh, para pesilat itu dihentikan petugas gabungan. Mereka disuruh putar balik dan kembali ke rumah masing-masing.

"Kita memang melakukan penyekatan. Karena sudah ada surat edaran bahwa anggota pesilat dari perguruan luar Gresik, tidak diperbolehkan hadir untuk keamanan kamtibmas," jelasnya.

Alhdino menambahkan, beberapa pesilat yang tidak mau mendengarkan imbauan polisi malah melempari batu ke arah petugas yang melakukan penjagaan. Untuk membubarkan kerumunan masa tersebut, tim anggota Brimob menembakkan gas air mata.

 

Baca Juga: Tahanan Polsek Dukuh Pakis Kabur saat Libur Lebaran

Dihukum Push Up

Sedangkan, dari pesilat yang diamankan, mereka langsung dihukum jalan jongkok, push up hingga sit up.

"Kami berhasil mengamankan 26 orang massa penggembira perguruan silat karena berusaha melawan petugas. Kami amankan ke Mako Polres Gresik. Mereka kita beri pembinaan push up hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya," ujar Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, Sabtu (22/7/2023).

Setelah selesai sit up, para pesilat berjalan jongkok mengelilingi lapangan Polres Gresik dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat setengah lapangan, satu pesilat berpura-pura pingsan karena kelelahan. Polisi yang mengetahui sandiwara pesilat tersebut, memberikan peringatan kepada pesilat lainnya.

Setelah mendapatkan sanksi dan didata para anggota pesilat yang diamankan akan dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Selain itu, lanjut AKBP Adhitya, pihak kepolisian akan memberikan ‘surat cinta’ kepada para anggota pencak silat yang masih berstatus pelajar. Surat tersebut akan dikirim kepada kepala sekolah, rektor dan direktur perusahaan tempat para pesilat sekolah, kuliah maupun bekerja. Dengan demikian, selain polisi dan orang tua, para pesilat tersebut juga mendapat pengawasan dari sekolah maupun perusahaan. ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU