Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Industri Sepatu Belum Ikut Terkerek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Agu 2023 13:18 WIB

Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Industri Sepatu Belum Ikut Terkerek

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kegiatan produksi sepatu di Jatim beberapa waktu silam. Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Kondisi perekonomian Jawa Timur (Jatim) di semester I/2023 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,10 persen secara year-on-year (yoy). Kendati demikian, kinerja industri alas kaki/sepatu di Jatim masih tampak melandai.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim Njo Winyoto Gunawan mengatakan bahwa hingga saat ini, tingkat utilitas industri sepatu di Jatim belum mampu terangkat dan masih berada di angka 60 - 70 persen.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

“Industri sepatu masih belum pulih 100 persen seperti sebelum Covid-19. Ditambah lagi situasi pasar ekspor yang juga melambat tidak hanya pada produk sepatu tapi semua barang ekspor karena dampak perlambatan ekonomi global,” kata Njo Winyoto, Kamis (10/8/2023).

Njo Winyoto menyebut, industri sepatu yang selama ini berorientasi ekspor juga masih mengerjakan beberapa orderan-orderan lama dari luar negeri yang terimbas situasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Sebagian kami masih dapat ekspor dari efek terdahulu karena perang dagang AS-China, tetapi situasinya memang belum kondusif sehingga kita lebih berhati-hati untuk ke depannya, terutama dalam memasok bahan baku sebab jika buyer membatalkan orderan akan memperparah industri kita,” ungkapnya.

Sementara untuk pasar domestik, sambungnya, penjualan komoditas sepatu juga masih belum optimal meski pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif. Ia menuturkan, penjualan sepatu di pasar saat ini terkadang naik dan kadang turun lalu melambat.

Baca Juga: Triwulan II 2023, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Capai 5,24 Persen

“Secara realistis, industri sepatu masih belum menunjukkan angka seperti pertumbuhan ekonomi, walaupun ada faktor lain yang mendorong ekonomi seperti sektor agrobisnis,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Bank Indonesia Jatim, Doddy Zulverdi mengungkapkan bahwa perbaikan ekonomi Jatim pada kuartal II/2023 sebagian tertahan oleh perlambatan ekspor akibat penurunan kinerja mitra dagang luar negeri seperti AS, Eropa dan Jepang yang berdampak pada kinerja perdagangan luar negeri.

“Sektor perdagangan Jatim di kuartal II/2023 juga tumbuh 6,44 persen lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 6,53 persen. Secara spesifik kinerja ekspor kuartal II juga terkontraksi -2,29 persen (yoy) lebih dalam dari pertumbuhan ekspor di kuartal I yang tumbuh tipis 0,87 persen (yoy),” terang Doddy.

Baca Juga: EJAVEC 2023, BI Jatim Jaring 120 Penulis

Pihaknya menegaskan, guna meningkatkan kinerja ke depan, Jatim akan terus mengupayakan peningkatan ekspor ke negara-negara yang telah menjalin kerja sama perdagangan seperti dengan Uni Eropa, Australia, Chile dan Uni Emirat Arab (UEA).

“Jatim juga berupaya meningkatkan penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk transaksi perdagangan,” tandasnya. s-01/cha

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU