SBY Sebut Manuver Politik saat ini Ada Mastermind

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Sep 2023 20:56 WIB

SBY Sebut Manuver Politik saat ini Ada Mastermind

Sandiaga Uno Dituding yang Bocorkan ke Partai Demokrat. Ketua Bappilu PPP itu Ngaku Belum Dengar Pernyataan Ayah AHY di Video 

 

Baca Juga: Lautan Massa Pendukung AHY-SBY Birukan Kandang Banteng Banyuwangi

SURABAYA PAGI, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyoroti adanya menteri dari jajaran kabinet Presiden Jokowi yang intens melakukan lobi ke Partai Demokrat untuk membentuk poros baru dengan PPP dan partainya, ibarat bola salju. Apalagi SBY, sebut ada dalang hingar-bingar politik jelang deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin, di Surabaya, Sabtu (2/9/2023) lalu.

Wasekjen PKS Ahmad Fathul Bari meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap sosok menteri kabinet Presiden Jokowi yang ungkap informasi itu. Apalagi sosok menteri itu intens melakukan lobi ke partai Demokrat untuk membentuk poros baru dengan PPP dan PKS.

Tudingan ini bergulir mengarah ke Menparekraf Sandiaga Uno. Mengingat Sandiaga, pernah menyampaikan ingin merangkul PKS dan Partai Demokrat. "Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu, inisiatif ini, sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, dari yang bersangkutan," kata SBY, sehari setelah dapat bocoran Anies Baswedan, tak jadi rangkul AHY, bakal Cawapresnya.

 

SBY dan Dalang Manuver

SBY juga menyinggung adanya dalang yang menggerakkan manuver politik, salah satunya terkait pasangan koalisi capres-cawapres. Namun SBY mengaku tidak mengetahui dalang yang dimaksud.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti adanya menteri dari jajaran kabinet Presiden Jokowi yang intens melakukan lobi. Menteri tersebut mengajak Demokrat yang dipimpin AHY membentuk koalisi baru.

"Kita juga tahu, seorang menteri, menteri masih aktif dari kabinet kerja Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak membentuk koalisi yang baru. Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

 

Merayu Demokrat Setahu Lurah

Bahkan SBY mengaku mendengar inisiatif menteri tersebut untuk mengajak Demokrat telah diketahui oleh Pak Lurah.

"Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu, inisiatif ini, sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, dari yang bersangkutan," kata SBY.

SBY lantas menyinggung adanya dalang yang menggerakkan manuver politik, salah satunya terkait pasangan koalisi capres-cawapres. Namun SBY mengaku tidak mengetahui dalang yang dimaksud.

"Dari semua hal yang sudah kita tahu itu, bahkan sebagian bukan hanya informasi, tapi sudah menjadi kenyataan, jadi fakta. Kita mulai tertarik dengan informasi yang lain. Saya katakan, saya pribadi tertarik dengan informasi yang lain," tuturnya.

"Kita juga tahu, seorang menteri, menteri masih aktif dari kabinet kerja Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi, termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak membentuk koalisi yang baru. Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," tambah SBY .

Bahkan SBY mengaku mendengar inisiatif menteri tersebut untuk mengajak Demokrat telah diketahui oleh Pak Lurah.

"Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu, inisiatif ini, sudah sepengetahuan Pak Lurah. Kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya, dari yang bersangkutan," kata SBY.

"Katanya, semua Saya tidak tahu siapa, katanya ada dalangnya. Ada persekongkolan untuk menjalankan. Informasi," sambungnya.

 

Ada Invisible Hand

Kepala Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron membenarkan ada invisible hand setelah Paloh bertemu dengan Jokowi.

Baca Juga: Ribuan Massa Joget Bareng SBY dan AHY saat Kampanye Partai Demokrat di Lumajang

"Kalau mau dihubung-hubungkan ke sana, saya kira sangat mungkin, sangat mungkin. Kepastiannya kan yang tahu hanya Pak Surya Paloh dan Tuhan yang Maha Kuasa," ujarnya.

 

Kasus Hukum yang Menukik

Menurutnya, ada kondisi yang berubah begitu cepat belakangan ini, termasuk soal keputusan duet Anies-Cak Imin. Dia menduga ada keterkaitan bila memang dihubungkan dengan pertemuan antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi.

"Tetapi, kalau mau dihubung-hubungkan, ya tentu pertama memang ada kasus hukum begitu menukik, kemudian akan ada kasus hukum tambahan, tetapi berhenti setelah Pak Surya Paloh ketemu dengan Presiden, dan kemudian setelah itu ketemu kami juga jarang ketemu dan terakhir tanggal 24 Agustus ketemu dan kemudian ada keputusan lain," ujar Herman.

"Kemarin kan ketemu lagi melaporkan katanya terhadap koalisi yang dibangunnya dan menetapkan capres-cawapresnya. Ya kalau mau dihubung-hubungkan, ya pasti ada hubungannya. Sangat erat," sambungnya.

Sebutan Pak Lurah sering dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tapi Jokowi enggan memberikan tanggapannya terkait kabar yang menyebutkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah meneken kerja sama dengan Partai Nasdem.

 

Bukan Urusan Presiden

Soal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan, ditanggapi Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan soal Cak Imin-Anies bukan menjadi urusannya sebagai presiden. Ia pun menyerahkan masalah itu ke masing-masing ketua partai.

"Urusannya ketua-ketua partai. Urusan partai. Bukan urusannya presiden," kata Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca Juga: SBY Berharap Penerus Jokowi, Harus Pandai Berdiplomasi Cerdas

 

Sandiaga Belum Dengar

Sandiaga mengaku belum mendengar pernyataan SBY tersebut. Dia mengaku baru sempat melihat siaran langsung pernyataan pers SBY hingga menit ke 20 lantaran ada tugas yang harus dilakukan.

"Saya belum mendengar dan membawa langsung tapi waktu lagi live saya sempet lihat di awal Pak SBY yang menyampaikan beberapa perkembangan dan tentunya kita sangat hormati Pak SBY, tapi yang statement yang itu saya belum dapat update karena saya di menit ke 20, 25 di pernyataan tersebut saya harus ada tugas lain. Jadi temen-temen mohon sabar. Saya cek nanti sama temen-temen di PPP apa yang disampaikan oleh beliau," kata Sandiaga di TMII, Jakarta Timur, Jumat (1/9/2023). Sandiaga menjawab pertanyaan bahwa sosok menteri yang disinggung SBY mengarah kepadanya.

"Saya belum mendengar dan membawa langsung tapi waktu lagi live saya sempet lihat di awal Pak SBY yang menyampaikan beberapa perkembangan dan tentunya kita sangat hormati Pak SBY, tapi yang statement yang itu saya belum dapat update karena saya di menit ke 20, 25 di pernyataan tersebut saya harus ada tugas lain. Jadi temen-temen mohon sabar. Saya cek nanti sama temen-temen di PPP apa yang disampaikan oleh beliau," kata Sandiaga lagi.

Sandiaga menjawab pertanyaan bahwa sosok menteri yang disinggung SBY mengarah kepadanya. Sandiaga mengakui memang sempat berkomunikasi dengan Partai Demokrat.

 

Bangun Negeri Bersama

Namun, dia mengatakan belum ada kelanjutan atas komunikasi yang dijalinnya tersebut.

"Saya sudah sampaikan bahwa secara terbuka kepada temen-temen pers bahwa kita membangun negeri ini harus bersama-sama, dan kita berencana untuk berbicara dengan partai-partai lain termasuk Demokrat, Mas AHY dan juga beberapa partai lainnya yang memang sudah sempat berhubungan tapi belum ada follow upnya," tutur dia.

Ketua Bappilu PPP itu pun menyebut bahwa partainya berencana berkomunikasi dengan parpol-parpol lain untuk berjuang bersama PDIP. Dia juga menegaskan bahwa PPP sudah menetapkan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU