Dipicu Fenomena El Nino, 1.181 Warga Bumi Reog Terdampak Bencana Kekeringan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 22 Sep 2023 15:25 WIB

Dipicu Fenomena El Nino, 1.181 Warga Bumi Reog Terdampak Bencana Kekeringan

i

Droping air bersih secara rutin ke 1.181 warga Bumi Reog terdampak bencana kekeringan. SP/ PNG

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - BPBD Ponorogo melakukan droping air bersih secara rutin ke 1.181 warga Bumi Reog terdampak bencana kekeringan pada pertengahan September. Pemetaan potensi kekeringan yang dilakukan oleh BPBD Ponorogo ini, dilakukan karena kemarau panjang yang dipicu oleh fenomena El Nino.

“Ada penambahan dusun yang harus kita bantu dengan air bersih. Hal itu merupakan hasil assessment yang kita lakukan pada pertengahan bulan ini,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Masun, Jumat (22/09/2023).

Baca Juga: Wacana Bantuan Beras Diperpanjang hingga Juni 2024, Jokowi: ‘Saya Ndak Janji Lho’

Dari 1.181 warga yang terdampak kekeringan itu, berasal dari 3 kecamatan di 5 desa dan berada di 5 dusun. Rinciannya, Dusun Jenggring (Slahung) sebanyak 200 orang, Dusun Krajan (Slahung) ada 70 orang, Dusun Watuagung (Badegan) ada 120 orang. Sementara di Kecamatan Pulung di Dusun Sukun sebanyak 41 warga dan Dusun Dungus 750 orang.

“Semula hanya satu daerah saja yang warganya terdampak bencana kekeringan, yakni di Dusun. Jenggring masuk Desa Duri Kecamatan Slahung. Nah, assessment pada pertengahan bulan itu ada penambahan lagi 4 titik itu,” katanya.

Masun menambahkan bahwa penambahan daerah yang terdampak kekeringan itu, bukan berarti tidak ada sumber air sama sekali di daerah tersebut. 

Baca Juga: Harga Beras Masih Mahal, Faktor Cuaca dan Akses Jalan Jadi Biang Kerok

Menurutnya, ada daerah-daerah yang sudah mempunyai sumber air dari program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), namun di musim kemarau seperti ini, debit airnya mengecil. Sehingga droping air bersih dari BPBD Ponorogo hanya sebagai suplesi saja, untuk mendukung kekurangan air dari pamsimas.

”Di dusun Krajan Desa Wates Kecamatan Slahung dan di Dusun Dungus Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung ada pamsimas, namun kini debitnya mengecil. Sehingga kita droping air untuk mendukung pamsimas yang mengalami kekurangan,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian itu.

Baca Juga: Siaga Darurat El-Nino, Pemprov Jatim Bersama BNPB Gelar Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana

Masun menambahkan bahwa daerah-daerah yang bulan September melakukan permintaan air bersih ini, masuk ke dalam 42 dusun di 26 desa dari 10 Kecamatan yang masuk pemetaan BPBD Ponorogo yang berpotensi mengalami kekeringan. 

“Beberapa dusun yang meminta droping air bersih ini, masuk ke dalam 42 dusun yang masuk pemetaan BPBD Ponorogo yang berpotensi mengalami kekeringan,” pungkas Masun. png-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU