Bulog Jamin Harga Beras Tetap Terkendali

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Nov 2023 20:51 WIB

Bulog Jamin Harga Beras Tetap Terkendali

i

Bulog secara resmi menjelaskan batal melakukan impor 500 ribu ton beras pada tahun 2023.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mengikuti Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mengindikasikan harga beras medium meroket 20,35% pada 2 November 2023 dibandingkan 2 Januari 2023. Juga harga beras premium sudah naik 15,27%,Bulog membuat pernyataan menyejukan.

Masyarakat tidak perlu khawatir fluktuasi harga. Ini karena pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. "Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, kemarin.

Baca Juga: Bulog Baru Bisa Serap 633.000 Ton Gabah

Suyamto, tak menjelaskan pengendalian kenaikan harga beras di pasaran.

 

Harga Beras di Konsumen

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat konsumen meningkat dalam satu tahun terakhir sebesar 18,44%. Kenaikan harga beras ini “akibat penurunan luas panen yang kemudian didorong dampak El Nino”. Secara umum, inflasi harga beras September 2023 dibandingkan bulan sebelumnya meningkat sebesar 5,61%.

Saat ini salah satu cara termudah untuk membeli beras BULOG adalah dengan mengunjungi ritel modern, seperti Alfamart dan Indomaret. Biasanya, jenis beras BULOG yang dijual adalah beras dengan kemasan 2,5 kilogram.

 

Harga Beras Operasi Pasar

Pemerintah telah menetapkan kenaikan harga beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog sebesar Rp 54.500 untuk ukuran lima kilogram (kg) per 1 September 2023. Harga ini naik Rp 7.000 dari sebelumnya yang sebesar Rp 47 ribu untuk lima kg.

Beras premium yang ditangani BULOG merupakan beras kualitas tinggi yang berasal dari dalam negeri (DN) dan luar negeri (LN). Pengadaan beras DN premium BULOG diperoleh melalui pembelian langsung dari penggilingan padi dan beras lokal unggulan produk UPGB (Unit Penggilingan Gabah Beras) BULOG.

Untuk beras SPHP kemasan 5 kilogram dijual Rp54.500 per sak. Sedangkan untuk beras medium terlebih premium sudah mencapai Rp70.000 lebih per sak. Menurutnya, kualitas beras SPHP juga tidak terlalu jauh dengan medium umum

 

Baca Juga: Bulog Madiun Pastikan Stok Beras Selama Ramadhan Aman

Batalkan Impor 500 ribu Ton

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya membatalkan impor 500 ribu ton beras tahun ini.

Ia menjelaskan pembatalan itu berasal dari rencana pemerintah mengimpor 1,5 juta ton tahun akhir tahun ini.

Buwas menyebut pihaknya hanya menyanggupi impor dan terkontrak sebanyak 1 juta ton. Rinciannya, sebanyak 600 ribu ton bisa terealisasi tahun ini dan 400 ribu ton sisanya datang tahun depan.

"Yang 500 ribu (ton) langsung tidak bisa carryover, yang carryover hanya yang terkontrak tahun ini," ucap Buwas di Kompleks DPR RI, Rabu (8/11).

Ia juga mengatakan 500 ribu ton beras itu tidak bisa masuk kontrak tahun ini karena kemampuan bongkar muat RI tak menyanggupi.

 

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Tanggapan Menteri Pertanian

Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan harga dan kualitas dari beras tersebut.

"Jadi kalau seperti sekarang dalam situasi dolar naik segala macam akan mempengaruhi harga beli, kalau harga belinya lebih mahal dari sini, ya tidak ada gunanya," tutur Buwas.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah memproduksi 53,63 juta ton padi per 1 November 2023.

"Kami laporkan sebagai berikut padi 53,63 juta ton," ucapnya dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (8/11).

Adapun jumlah tersebut baru mencapai 98,4 persen dari target produksi pada tahun ini, yakni 56,5 juta ton. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU