PAN Bela Prabowo, Hadapi Ladang Jihad Kebangsaan Timnas AMIN

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Nov 2023 20:58 WIB

PAN Bela Prabowo, Hadapi Ladang Jihad Kebangsaan Timnas AMIN

i

Relawan Matahari Pagi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada kontestasi Pilpres 2024.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Co-Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Yusuf Martak, menyinggung ada calon yang terindikasi mengkhianati Ijtima Ulama tahun 2019.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan.

Baca Juga: Meski Belum Dilantik, Prabowo Mulai Bicara Kekuasaan

Wakil Sekretaris TKN, Saleh Daulay,mengaku sudah bisa membaca maksud Yusuf Martak.

Berbeda dengan Waketum PKB Jazilul Fawaid. Orang kepercayaan Cak Imin,berharap hasil Ijtima Ulama itu menjadi ladang jihad kebangsaan. Hal itu, menurutnya, untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

 

Pahami Ustaz Yusuf Martak

"Ustaz Yusuf Martak itu adalah Co-Kapten timnya AMIN kalau beliau tercatat sebagai timnya AMIN ya kita memahami saja arah pikirannya ke mana, jadi bisa saja justru yang disampaikan itu adalah untuk mendegradasi salah satu pasangan calon dan menaikkan posisi pasangan lainnya," tuturnya.

"Kalau itu tujuannya berarti nuansa politiknya lebih tinggi dari pada nuansa dakwahnya, kalau itu saya kira masyarakat jadi cerdaslah untuk membaca pernyataan seperti itu," katanya, kemarin.

 

Harapan TKN Prabowo-Gibran

"Kami sebetulnya di TKN Prabowo-Gibran ini berharap semua pihak menjaga keteduhan dalam proses pelaksanaan pemilu yang akan datang, karena itu semua pihak diharapkan dapat mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang membuat orang merasa tenang, kemudian dengan begitu ya semua pihak bisa menjaga suasana kebatinan tetap baik," kata Wakil Sekretaris TKN, Saleh Daulay, kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga: Andika Perkasa: Komunikasi Prabowo Positif

Saleh kemudian meminta penjelasan khianat yang dimaksud Yusuf Martak. Sebab, Saleh tidak ingin ada pergunjingan yang tidak baik.

"Perlu juga kita mendapatkan penjelasan seperti apa yang dimaksud dengan penghianat itu, karena siapa yang dimaksud pengkhianat itu, karena jangan sampai menjadi pergunjingan yang tidak baik. Para ulama itu harus menghindari unsur-unsur yang mengarah pada hal yang bersifat pergunjingan. Itu ada dalam Al-Qur'an pernyataan itu bahwa tidak boleh saling bergunjing, saling melempar isu yang tidak baik," tutur dia.

Jika yang dimaksud pihak yang khianat adalah Prabowo, Saleh pun memberikan penegasan. Menurutnya, Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyatukan umat.

"Kalau misalnya yang dimaksud itu adalah Prabowo, maka perlu ditegaskan bahwa justru Prabowo itu dianggap sebagai orang yang sangat santun dan mengerti suasana kebatinan Indonesia. Ya terbukti dengan beliau mau mengalah untuk menjadi salah seorang pembantu Presiden Jokowi. Tujuannya adalah untuk menyatukan umat ini malah justru, supaya tidak ada keterbelahan," sebut dia.

 

Rekomendasikan AMIN

Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Ratakan Alkes ke Daerah-daerah

Hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional Tahun 2023 merekomendasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) untuk Pilpres 2024. Waketum PKB Jazilul Fawaid berterima kasih atas rekomendasi yang diberikan oleh Ijtima Ulama.

"Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan Ijtima Ulama. Dukungan ini menjadi bekal AMIN untuk mewujudkan perubahan ke arah Indonesia adil makmur untuk semua," kata Jazilul kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023)

Diketahui rekomendasi Ijtima Ulama dan Pakta Integritas akan dibawa ke Anies Baswedan dan Cak Imin. Jazilul menyebut AMIN akan menerima dan menandatangani rekomendasi itu.

"Hemat saya sepanjang pakta integritas itu tidak menabrak konstitusi, memperjuangkan perubahan dan keadilan tidak ada yang menghalangi pasangan AMIN untuk menerima pakta integritas," tuturnya.

Waketum PKB Jazilul Fawaid berharap hasil Ijtima Ulama itu menjadi ladang jihad kebangsaan. Hal itu, menurutnya, untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU