Guyonan Bawa Bom, Pemuda Ditangkap, Pesawat Delay 4,5 Jam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 06 Des 2023 21:09 WIB

Guyonan Bawa Bom, Pemuda Ditangkap, Pesawat Delay 4,5 Jam

i

Suasana runway Bandara Juanda yang memperlihatkan pesawat Pelita Air IP 205 jurusan Surabaya-Jakarta berhenti dan dikerubuti petugas gegana dan sejumlah tentara karena adanya ancaman bom, Rabu (6/12/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Hati-hati bila bercanda, bila tidak ingin seperti Surya Hadi Wijaya. Hanya karena guyonan membawa bom di dalam pesawat, akhirnya pemuda 30 tahunan itu diciduk. Selain itu, juga mengganggu ratusan penumpang penerbangan Pelita Air IP 205 yang hendak membawa dari Surabaya ke Jakarta. Yang awalnya hendak berangkat jam 13:00, harus delay lebih dari 4,5 jam.

"Gurauan ancaman bom berasal dari penumpang yang berada di dalam pesawat penerbangan IP 205 dengan nama Surya Hadi Wijaya dengan seat number 14A. Gurauan tersebut terlontar saat pesawat sedang berjalan (taxy) menuju landasan pacu," kata Agdya PP Yogandari, Corporate Secretary PT Pelita Air Service melalui keterangan tertulisnya yang diterima Surabaya Pagi, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga: Perayaan Nyepi: Bandara Juanda Normal, Penerbangan ke Bali Dihentikan Sementara

 

Kesaksian Penumpang

Guyonan penumpang bernama Surya Hadi Wijaya itu pun membuat penumpang maskapai penerbangan milik Pertamina Group itu panik. Salah satu saksi penumpang, Aunur Rofiq, menjelaskan, pesawat tidak jadi terbang dan justru berhenti di salah satu runway kosong. Sontak saja situasi penumpang di dalam kabin, sedikit mencekam dan menegangkan.

"Sempat menegangkan tadi. Saat hendak take off, tiba-tiba berhenti melipir. Lalu gak lama, petugas bandara keamanan masuk. Kami didalam bertanya-tanya, ada apa?" cerita Aunur Rofiq.

Setelah itu Aunur mengaku melihat di luar pesawat sudah ada cukup banyak petugas bandara, termasuk sejumlah tentara. Sementara para penumpang masih belum tahu apa yang sedang terjadi.

"Lalu petugas masuk langsung menuju ke orang yang dicurigai, orang itu disuruh mengambil (barang) di kabin terus dia dibawa petugas. Nah saya dengar dia bilang 'saya cuma bercanda' tapi terus didorong (agar keluar) sama petugasnya," ujarnya.

Setelah itu, baik kru pesawat maupun petugas yang melakukan pemeriksaan tidak segera memberikan informasi apa yang sebenarnya terjadi. Para penumpang termasuk Aunur kebingungan.

"Kami diarahkan turun dari pesawat cuma dibilang akan ada pemeriksaan. Pemeriksaan seperti apa kami nggak tahu. Karena petugas tidak memberitahu secara detail. Jadi tadi itu menyiksa perasaan. Di dalam nggak tahu apa-apa tapi di luar ramai (petugas)," katanya.

Aunur menyebutkan bahwa penumpang yang diamankan itu berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia di atas 30 tahun. Menurutnya wajahnya terlihat relatif muda.

 

Diamankan POM Lanudal

Baca Juga: Berhasil Gagalkan 399 Ribu Ekor Selama 2023, KKP dan Otoritas Bandara Juanda Siap Perangi Penyelundupan BBL

Senada juga ditegaskan Sisyani Jaffar, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda. Dari keterangannya, Sisyani membenarkan bahwa keterlambatan pesawat Pelita Air IP 205 rute Surabaya-Jakarta karena ada salah satu penumpang yang diduga mengancam membawa bom.

"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air  dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom. Lantas pramugari melaporkan hal tersebut ke pilot, dan langsung menghubungi petugas bandara," ujar Sisyani, pada Rabu, (6/12/2023).

Saat ini, pelaku atau penumpang tersebut sudah diamankan oleh aparat untuk ditindak lanjuti. "Pesawat diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ancaman dimaksud. Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Sisyani, atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional yang signifikan di Bandara Juanda.

Sementara, polisi menyebut tujuan pelaku pengancaman bom hanyalah bercanda. "Disampaikan maksudnya bercanda, katanya gitu, Jadi tidak ada bomnya," kata Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

 

Baca Juga: 'Menggoda' Pramugari Pesawat, Terancam Penjara 1 Tahun

Viral di Media Sosial

Ancaman bom di Bandara Juanda Surabaya itu viral di media sosial. Terutama setelah pemilik akun X @gerryS Gerry Soejatman mencuit tentang ancaman bom yang terjadi pada Rabu (6/12/2023) siang itu.

"BREAKING: Pelita Air IP205 PKPWD, SUB-CGK, bomb threat prior to take off, aircraft moved to remote area. Semoga bukan bom beneran!" Demikian sebut Gerry di akunnya.

Postingan akun @gerryS ini membuat geram warganet. Menurut warganet, masih ada anak muda yang bercandaan di dalam pesawat dengan membawa bom. "Gak lucu bercandanya. Kok ya masih ada orang bercandaan bawa bom kayak gini, nyusahin orang," balas akun @caluxcreeck.

Bahkan, akun @gerryS juga membuat polling di lini masa X-nya. Pertanyaan yang dilontarkan "Penumpang guyon bawa bom di pesawat enaknya diapain?". Lalu ada empat jawaban, yakni A) Blacklist, B) Blacklist dan Dipidana, C) "B" plus ganti rugi, D) Guyon? Lepas aja.

Dari empat jawaban itu, jawaban B dan C, beda tipis. Namun warganet paling banyak menjawab C, yakni "B" plus ganti rugi. ain/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU