Prabowo Ngotot, Puji-puji Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Des 2023 21:39 WIB

Prabowo Ngotot, Puji-puji Jokowi

Capres Prabowo, Janji Berantas Korupsi Seakar-akarnya Sambil Nengok ke Samping. Sedang capres Ganjar Janji Berantas Korupsi Satunya Kata dan Perbuatan dengan Wajah Tegak Lurus Hadap Depan

 

Baca Juga: Ganjar: Kita tak Boleh Takut Pentasnya Butet

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Debat perdana Capres Pilpres 2024 Selasa (12/12/2023) semalam,  ada warna menarik. Terutama tentang HAM di Papua. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, ajukan konsep penegakan hukum dan perkuat aparat di Papua. Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi. Tak lupa ia memuji-muji Jokowi, satu satunya presiden Indonesia yang sudah 19 kali mengunjungi tanah Papua.

Capres Ganjar dan Anies menanggapi pikiran Prabowo dengan santai. Ganjar menawarkan dialog. Anies ingatkan soal keadilan. Anies Baswedan mengingatkan kekerasan di Papua meningkat karena tak ada keadilan di Papua.

Atas tanggapan Ganjar dan Prabowo, menyetujui konsep dialog. Tapi ia keberatan masalah pelanggaran HAM berat disentuh hanya soal keadilan semata. Prabowo menyebut menegakkan keadilan di Papua harus, namun tak semudah itu karena ada faktor geopolitik

Dalam segmen pertama Prabowo, memperlihatkan sikap ngotot dan tak sabar menjawab sanggahan dari Ganjar, sehingga ia ditegur moderator Valerina Daniel.

 

Konsep Pemberantasan Korupsi

Capres Ganjar Pranowo dan capres Prabowo, sama-sama janji berantas korupsi. Prabowo sampai dua kali janji berantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Pernyataan Prabowo ini diucapkan sambil nengok ke belakang, pendukungnya berada. Sedangkan capres Ganjar bertekad berantas korupsi satunya kata dengan satunya perbuatan.  Ganjar janji dengan Wajah Tegak Lurus menghadap audience di depannya.

 

Prabowo-Ganjar Saling Serang

Dalam segmen ketiga, calon Presiden Prabowo Subianto dan Ganjar saling serang.

Ini diawali Prabowo, menyentil soal pupuk di Jawa Tengah Sulit. Sentilan itu ditujukan ke Calon Presiden Ganjar Pranowo, yang 10 tahun menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Prabowo pun mengatakan para petani di Jawa Tengah hanya ingin pengadaan pupuk itu disederhanakan.

"Yang saya dapat khusus di Jawa Tengah Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk. Mereka mengeluh dengan kartu tani yang diluncurkan mempersulit dapat pupuk," ujar Prabowo .

Ganjar pun buka suara merespons sentilan Prabowo tersebut. Ganjar mengingatkan Prabowo masalah kelangkaan pupuk bukan hanya di Jawa Tengah, tetapi terjadi juga di Papua, Sumatera Utara, NTT, NTB, Kalimantan Timur.

Ganjar juga mengingatkan Prabowo pernah menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Saat Prabowo memimpin HKTI, soal data petani juga tidak pernah beres.

 

Analisis Pengamat PPI

Sementara, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menganalisis hasil debat Pilpres 2024 pada sesi isu penegakan hukum hingga pemberantasan korupsi. Adi Prayitno menilai capres Prabowo Subianto cenderung bertahan sekaligus menyerang balik, sedangkan capres Ganjar Pranowo dan capres Anies Baswedan gaspol terkait isu tersebut.

"Pak Prabowo ini defend sekaligus menyerang balik, dia menyatakan sebagai orang yang tahu betul bahwa persoalan bangsa Indonesia 280 juta orang ini pasti ada plus dan minusnya, tapi dengan Prabowo-Gibran, Pak Prabowo siap akan memperbaiki semua kekuarangan yang ada, dia bertahan, dia bagian dari Jokowi, dia menegaskan akan melengkapi yang bolong-bolong yang sudah dikiritik oleh Anies," kata Adi Prayitno dalam acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023).

 

Skor Sama Kuat

Adi mengatakan Ganjar dan Anies memberikan penjelasan serupa. Dia menilai apa yang disampaikan Ganjar sedikit gamang.

"Ganjar ini mirip dengan Pak Anies, gaspol, dari ujung Sabang sampai Merauke, dari NTB kemudian NTT, begitu banyak soal ketidakadilan, ketimpangan, itu semua selesai. Apa namanya ini menyelesaikan kasus-kasus korupsi, itu yang ditekan kuat Ganjar, itu ada sedikit gamang karena kalau bicara gaspol ada Anies di situ, tapi ujungnya yang disampaikan Ganjar adalah gimana penegakan hukum dan pemberantasan korupsi menjadi tombak dari begitu masalah disebutkan, Sabang Merauke, NTB, NTT," ujar dia.

Adi pun menilai ketiga capres masih mempunyai skor yang sama kuat terkait isu tersebut.

 

Tos Ala Ganjar-Mahfud

Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, melakukan 'tos' ketika memasuki arena debat perdana capres di KPU semalam.

Baca Juga: Disinggung Soal Isu Wadas di Debat ke-4 Capres, Mahfud: Silahkan Kalau Mau Ditanya

Selasa (12/12/2023), Ganjar dan Mahfud kompak mengenakan kemeja berwarna putih. Ganjar berkemeja dengan tulisan 'sat-set' dan Mahfud bertulisan 'tas-tes'.

Keduanya lalu berjalan bersama ke area debat di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat. Saat sampai di tengah area, keduanya melakukan salam tos ke atas, bawah dan depan.

Setelah itu, Ganjar dan Mahfud menyalami paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Kemudian, juga menyalami Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

 

Tema Debat Monoton

Tema debat capres semalam 'Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi'.  Tema ini monoton, kecuali soal korupsi dan HAM.

Debat yang dipandu oleh dua moderator, yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel dari TVRI, berlangsung tenang, dengan gemuruh pendukung capres Prabowo-Ganjar.

KPU yang mengatur durasi debat  total 150 menit, khusus debatnya 120 menit, terdiri 6 segmen, adem adem saja.

Apalagi segmen pertama yang memaparkan visi dan misi sesuai tema yang ditetapkan. Capres bisa saling sanggah pada segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima.

 

Awal yang Tak Baik

Koalisi masyarakat sipil pesimis debat capres dan cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tadi malam bisa memberikan suatu jawaban bagi masyarakat. Pasalnya, menurut mereka, Pemilihan Umum (Pemllu) 2024 ini diwarnai dengan awal yang tak baik.

Ketua Centra Initiative, Al Araf, yang merupakan anggota koalisi tersebut, menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres dan cawapres. Putusan yang memungkinkan Gibran Rakabuming Raka ikut bertarung dalam Pemilu 2024 itu dinilai mencoreng pesta demokrasi lima tahunan ini.

"Proses di Mahkamah Konstitusi adalah titik awal bagaimana kekuasaan dimanipulasi dalam situasi pemilu ini," kata Al Araf saat menggelar konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, (12l12/2023).

Baca Juga: Arek-arek Suroboyo Ingin Debat Capres itu Keras

 

Tak Berharap Banyak

Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang juga menjadi anggota Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan tidak berharap banyak pada debat capres dan cawapres tadi malam. Menurut dia, pertanyaan yang disiapkan panelis untuk dijawab para capres pun akan berkutat pada pertanyaan umum."Kalau pertanyaan panelis itu tidak perlu diharapkan. Nanti lihat pertanyaannya umum saja," kata dia.

Menurut dia, para panelis dinilai hanya menjaga supaya tidak terlalu kritis dalam menyusun pertanyaan debat.

Meskipun demikian, Ray masih menaruh harapan para kandidat capres saling mengkritisi. Dia melihat sesi tanya jawab antar capres  berjalan hangat."Dalam jual beli saggahan itukelihatan siapa yang menguasai forum," ujar dia tanpa menyebutkan nama capresnya.

Ternyata aparat kepolisian mengerahkan 2.120 personel gabungan untuk mengamankan gelaran debat perdana capres-cawapres di KPU. Personel disebar mulai Bundaran HI hingga Taman Suropati.

 

Soroti Etika Berdemokrasi

Dosen Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Aditya Perdana menilai, terdapat tiga isu pertama di debat malam tadi.

Aditya menjelaskan, isu pertama yakni etika berdemokrasi, menyusul kejadian pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) lalu terkait calon presiden. Di samping menarik, ia menilai isu ini penting sebagai edukasi politik bagi publik.

 

Isu Intervensi dan "Cawe-cawe"

Isu yang disoroti Aditya yakni jaminan pelaksanaan pemilu yang adil dan setara. Isu ini mengemuka menyusul isu intervensi dan "cawe-cawe" pemerintahan dalam pelaksanaan pilpres 2024. Menurutnya, isu ini penting sebagai pengingat bagi publik atas kerentanan pemilu dan risiko manipulasi oleh pihak berwenang.

Isu lain menurut Aditya yakni soal penegakan hukum dan hubungannya dengan kebebasan sipil. ia berpendapat, isu ini menarik untuk melihat strategi kebijakan 5 tahun tiap paslon dan komitmen mereka untuk memastikan kebebasan sipil tetap terjaga dan hukum bekerja tanpa tebang pilih. n erc/jk/cr4/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU