SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Kemendagri telah menerbitkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah 2023. Dalam daftar tersebut, Kota Mojokerto meraih poin tertinggi kategori kota se-Indonesia.
Hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 400.10.11-6287 tertanggal 6 Desember 2023.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar Murah Bawang Merah dan Bawang Putih, Ini Lokasinya!
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan bahwa pengukuran IID dilakukan dengan cara menganalisis variabel dan indikator IID
IID ini adalah laporan informasi data inovasi daerah berdasarkan hasil pengukuran IID yang telah di validasi dan dilakukan quality control oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri.
"Hasilnya, Kota Mojokerto meraih nilai indeks 84,46 dan masuk kategori daerah sangat inovatif serta masuk ranking satu se indonesia untuk kategori kota," tegasnya, Rabu (13/12/2023).
Terpisah, Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto, Agung MS menyebut jika berdasarkan Perwali No. 110 Tahun 2022, terdapat 176 inovasi dari seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Mojokerto yang terdaftar untuk mengikuti penilaian IID tahun 2023.
"Kami terus terang dalam dua tahun kemarin masif banget ke OPD dan Masyarakat. Kematangan inovasi yang menjadi prioritas kami, dari 176 inovasi yang sudah ditetapkan itu, kita tidak puas berhenti disitu saja," jelasnya.
Agung menegaskan, yang menjadi catatan dari pemerintah pusat sehingga IID Kota Mojokerto naik drastis dan menyabet rangking pertama nasional adalah karena kota ini telah memiliki klinik inovasi.
"Strategi kami untuk tahun depan, seluruh inovasi yang berada di bank inovasi akan kita naikkan semuanya. Total ada 280, tapi yang sudah tercatat 176, sisanya itu kita masifkan lagi tahun 2024," tegasnya.
Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi
Selain itu, lanjut Agung, pihaknya akan terus berupaya untuk menumbuh kembangkan inovasi yang berdampak sehingga outputnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Percuma kalau kita tumbuhkan inovasi tapi tidak membawa dampak, artinya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Nah setiap inovasi trigger kami adalah tumbuh dan berdampak," pungkasnya. Dwi
Editor : Desy Ayu