Home / Peristiwa : Bahtsul Masa'il FMPP se - Jawa Madura

Kenaikan Dana Haji dan Tik Tok Shop Dibahas dalam Bahtsul Masa'il di PP Sunan Drajat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 10 Jan 2024 19:10 WIB

Kenaikan Dana Haji dan Tik Tok Shop Dibahas dalam Bahtsul Masa'il di PP Sunan Drajat

i

Wabup Lamongan, KH. Abdul Rouf saat memberikan sambutan dalam pembukaan Bahtsul Masa'il di PPSD. SP/MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Sebanyak 550 peserta yang terdiri dari Kiai, Gus, Ning, Ustadz, hadir di Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) Banjaranyar, Paciran Lamongan, untuk mengikuti Bahtsul Masa'il yang ke 40 yang digelar oleh Forum Komunikasi Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa Madura yang akan digelar selama dua hari mulai 10-11 Januari 2023.

Baca Juga: Sempat Bertegur Sapa, Abdul Rouf dan Robai ini Daftar Bacabup ke PDIP dan PKB

Acara pembukaan para ahli fiqih ini resmi dibuka oleh pelindung FMPP KH Abdullah Kafabihi Mahrus Pengasuh PP Lirboyo Kediri, dengan ditandai pemukulan gong yang didampingi oleh wakil bupati Lamongan, KH. Abdul Rouf, dan bertindak sebagai tuan rumah, Prof. DR. KH. Abdul Ghofur pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, pada Rabu (10/1/2023) sore.

"Terima kasih Pondok Pesantren Sunan Drajat sudah ditempati untuk Bahtsul Masa'il FMPP ini, semoga bisa menelurkan kajian-kajian fiqih yang bisa menjadi pedoman bagi masyarakat, di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi ini," kata Kyai Ghofur panggilan akrab pengasuh PPSD ini.

Kyai kharismatik ini juga menyampaikan permohonan maaf mewakili panitia,  bila dalam menjamu para peserta ada kurangnya."Mohon maaf kalau ada kekurangan, jangan sampai para peserta di sini kekurangan akomodasi, kurang tinggal lapor saja, sunan Drajat selalu siap," kelakarnya.

Wakil bupati KH. Abdul Rouf mengaku bangga Bahtsul Masa'il ini digelar di Lamongan tepatnya di PPSD. Tentu pemerintah daerah sangat berharap kegiatan ini nanti bisa menambah maslahah bagi masyarakat, karena yang akan dibahas dalam kegiatan ini biasanya terkait dengan problematika yang tengah dijadikan perbincangan oleh masyarakat di tengah derasnya arus digitalisasi.

Ia juga menyakini, kegiatan seperti ini menguatkan kalau di kalangan Nahdlatul Ulama tidak akan kekurangan kiai, karena kiai akan terus tumbuh, apalagi dikuatkan dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. "Disini ini tentu banyak kiai dan bahkan calon kyai. Memang jadi kyai itu berat berat karena apa mempunyai tugas yang tidak mudah apalagi di zaman akhir seperti ini ini memang banyak masalah-masalah ilmiah yang harus dibahas agar masyarakat tidak sampai keluar dari pedoman," ujarnya.

Penegasan juga disampaikan oleh KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Pengasuh PP Lirboyo Kediri dalam tausiah nya dengan adanya Bahtsul Masa'il inu tidak akan kehabisan stok kyai, yang nantinya bisa menjadi pengasuh pondok pesantren dan dorong untuk berkhidmat di jajaran Syuriah Nahdlatul Ulama (NU). 

Baca Juga: Debby Putra Fadeli Ramaikan Persaingan Perebutan Rekom DPD PAN

Kegiatan ini lanjut Kyai Kafabihi panggilan akrabnya, merupakan melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala dengan melaksanakan musyawarah ini, untuk membahas ilmu, karena membahas ilmu adalah lebih utama daripada sholat Sunnah 100 rakaat.

"Saya meminta semua peserta untuk sungguh -sungguh dalam bermusyawarah, menjaga adab,  menjaga emosi, rendah hati, takabur, sombong, dan menjaga kebaikan-kebaikan lainnya," pesannya.

Sementara itu, Muhaimin ketua panitia lokal Bahtsul Masa'il dari PPSD menyebutkan, peserta yang hadir sekitar 550 orang. Para peserta nanti akan dibagi dalam 3 komisi yakni komisi A, B dan C untuk membahas berbagai problematika dalam kehidupan terkinian.

Seperti dalam daftar agenda yang diterima oleh panitia, para peserta ini akan membahas mulai dari problematika kenaikan dana haji, hingga tik tok shop yang konon merugikan para pelaku UMKM. "ada sekitar 18 agenda yang dibahas dalam Bahtsul Masa'il kali ini," ungkapnya.

Baca Juga: Bersaing Ketat dengan Khusnul Yakin, Pak Yes Resmi Mendaftar Bacabup dari PAN

Berikut beberapa problematika yang  akan dibahas dalam Bahtsul Masa'il di PPSD. Untuk komisi A diantaranya Boikot produk Israel dan gerakan Julid Fi Sabilillah, Tiket Euforia Wisuda, Perubahan Nomenklatur Libur Nasional dan statemen Elia Myron, Perbedaan Lughotoh Mal adh-dhoi, Royalti Karya, Karantina Ikan Koi.

Sedangkan Komisi B, diantaranya yang dibahas soal Pengungsi Rohingya yang meresahkan, Zakat versi Zaman now, Sistem iklan produk Aplikasi Shopee, Postingan mengandung berkah, Berselancar di dunia digital metaverse, Pengalokasian suatu pemberian.

Adapun komisi C akan membahas soal Problematika Kenaikan Dana Haji, Al-Qur'an Isyarat, Jual beli akun join Netflix, Kesurupan Wirid, Anak bertangan kidal, dan Tik tok shop rugikan UMKM. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU