SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM menyebut jika keberadaan UMKM di daerah-daerah merupakan ikon penting perekonomian RI. Pasalnya, UMKM sebagai elemen kunci dalam mengembangkan dan mempertahankan vitalitas ekonomi, sosial, dan budaya di desa-desa seluruh Indonesia.
Hal itulah yang membuat Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional dan berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Baca Juga: Peternak di Tulungagung Meringis, Harga Telur Ayam Arab Terjun Bebas
“UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan kita,” jelasnya, Jumat (12/01/2024).
Lebih lanjut, menurutnya UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034 yang menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Kontes Durian Wonosalam 2025, Diharapkan Jadi Komoditas Unggulan
“Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti sumber daya alam, kerajinan tangan, pariwisata, pertanian, industri kreatif, dan potensi luar biasa lainnya,” ucap Teten.
Disatu sisi, untuk mewujudkan semakin menguatnya perekonomian di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen dengan pengembangan UKM dalam suatu klaster usaha yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan desa dan kebutuhan nasional.
Baca Juga: Pemkab Lumajang Dorong Pelaku Usaha Mengurus Izin Usaha Wisata Setempat
Diketahui, saat ini KemenKopUKM tengah mengembangkan rumah produksi bersama di 10 daerah di Indonesia, dengan pengelolaan yang profesional dari hulu hingga hilir dalam rumah produksi bersama. jk-03/dsy
Editor : Desy Ayu