Tekan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen 2024, Pemprov Jatim Anggarkan Rp 27 Miliar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jan 2024 19:19 WIB

Tekan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen 2024, Pemprov Jatim Anggarkan Rp 27 Miliar

i

Gubernur Khofifah turut salurkan bansos di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024). SP/Biro Adpim Pemprov Jatim

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tambah anggaran untuk bantuan sosial guna tekan kemiskinan ekstrem hingga nol persen di 2024.
 
"Provinsi Jatim berkomitmen kuat untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Untuk itu, Pemprov Jatim konsisten mengalokasikan dana untuk bansos bagi masyarakat tak mampu," kata Khofifah, dari keterangan yang diterima Surabaya Pagi, Rabu, (17/1/2024).
 
Pada 2023, Khofifah menyebut Pemprov Jatim hanya menganggarkan Rp 19.782.000.000, yang disalurkan kepada 13.188 penerima manfaat. Namun, pada 2024 ini, pihaknya menambahkan anggaran tersebut hingga Rp 27 Miliar.
 
"Di PAPBD 2023, bansos kemiskinan ekstrem yang dianggarkan Pemprov Jatim mencapai Rp 19.782.000.000. Bantuan ini disalurkan kepada 13.188 penerima manfaat se-Jatim. Tahun ini kita juga menganggarkan sebesar Rp 27 Milyar untuk 18.000 penerima manfaat," jelas Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
 
"Kami optimisme kemiskinan ekstrem di Jatim tuntas menjadi nol persen," imbuhnya
 
Guna merealisasikan hal itu, Khofifah turut salurkan bansos di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024). 
 
Ada sejumlah jenis bansos yang diserahkan Khofifah pada kali ini. Pertama, bansos kemiskinan ekstrem yang diserahkan secara simbolis kepada 455 orang. 
 
Diketahui, di Kabupaten Pasuruan, total penerima bansos kemiskinan ekstrem sebanyak 1.108 penerima manfaat (PM). Yang mana, masing-masing PM menerima bantuan sebesar Rp 1,5 juta. 
 
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini,  Khofifah juga menyalurkan bansos top up Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang disalurkan kepada penyandang disabilitas berat.
 
Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 10 orang dari total 79 penerima manfaat yang ada di Kabupaten Pasuruan. Di mana setiap penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp 250 ribu. Jumlah ini merupakan tambahan dari 3.600.000 per tahun.
 
"Sebagai bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada penyandang disabilitas, di PAPBD 2023, kami menganggarkan bantuan top up ASPD sebesar Rp 841.750.000 yang diberikan kepada 3.367 jiwa se-Jatim," papar Mantan Menteri Sosial itu.
 
Tak lupa, ia juga menyerahkan bantuan alat bantu mobilitas disabilitas kepada 8 orang penyandang disabilitas secara simbolis. Total penerima alat bantu mobilitas di Kabupaten Pasuruan sebanyak 60 unit.
 
Selanjutnya, orang nomor wahid di Provinsi Jatim ini menyerahkan tali asih kepada pilar sosial, yakni kepada 10 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana).
 
Menurutnya, bantuan sosial ini diberikan sebagai apresiasi atas jasa pilar-pilar sosial Jawa Timur. Sedangkan bansos untuk kemiskinan ekstrem diharapkannya dapat menjadi bantalan ekonomi yang bisa membuka banyak pintu kesempatan.
 
Untuk saat ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur sendiri telah menurun drastis. Di mana, kemiskinan ekstrem berkurang signifikan menjadi 0,82 persen per Maret 2023.
 
Nantinya, bansos ini tidak akan menjadi satu-satunya bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Mengingat, Jawa Timur telah memiliki berlapis-lapis bantuan seperti bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan kesejahteraan  sosial ekonomi rakyat. . 
 
Dalam kesempatan bansos itu, beberapa jajaran petinggi OPD Jatim serta pejabat daerah yang turut menghadiri kegiatan tersebut, diantaranya ada Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Andriyanto, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim Restu Novi Widiani, Kepala BUMD Provinsi Jatim, dan Jatim Social Care (JSC) Dinsos Jatim.Ain
 
 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU