Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia: Pilpres Pengaruhi Elektabilitas Parpol

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Feb 2024 19:42 WIB

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia: Pilpres Pengaruhi Elektabilitas Parpol

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia memotret persaingan ketat partai politik jelang kontestasi Pemilu 2024 pada 14 Februari.

Persaingan tersaji di tiga parpol teratas, yakni Partai Gerindra, PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Juga: Survei Berkualitas Rendah

Salah satu faktor yang mempengaruhi elektabilitas parpol adalah irisan dengan Pilpres 2024.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, dari simulasi 18 nama partai, Gerindra mendapatkan elektabilitas 22,2 persen di posisi pertama.

Lalu diusul PDI Perjuangan 18,3 persen, dan PKB di posisi ketiga dengan elektabilitas 18 persen.

Survei ini digelar pada periode 14-19 Januari 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan melibatkan sampel sebanyak 810 orang.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dan margin of error sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei ini memotret preferensi warga Nahdlatul Ulama (NU) dan dinamika elektoral di Jawa Timur.

Baca Juga: Survei Indikator Elektabilitas Prabowo Terus Menguat Capai 40,6%

"Gerindra dan PDIP mengalami fluktuasi paling besar di Jawa Timur dalam sebulan terakhir, sementara partai lain lebih rendah," kata Burhanuddin Muhtadi dalam paparan hasil surveinya, Sabtu (3/2/2024).

Menurut Burhanuddin, temuan ini menarik, lantaran selama ini PKB dan PDIP mendominasi di Jawa Timur.

Dalam analisanya, pergerakan elektabilitas Gerindra salah satunya dipengaruhi oleh tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran, pasangan capres-cawapres yang diusung Gerindra di Pilpres 2024.

Dalam survei yang sama, Indikator Politik Indonesia menyebut paslon nomor urut 2 itu mendapat elektabilitas sebesar 56,2 persen Jawa Timur.

Baca Juga: Elektabilitasnya di Jawa Timur Rendah, Anies Baswedan: Apakah Benar Hasilnya Seperti Itu?

Kemudian di urutan kedua ada Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 19,9 persen, lalu diikuti pasangan Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 15,7 persen.

Di sisi lain, Indikator Politik Indonesia juga memotret bagaimana potensi responden dalam mengubah pilihan.

"Saat ini ada sekitar 30,2 persen basis massa partai yang masih cukup atau sangat besar kemungkinan mengubah pilihan," jelas Burhanuddin. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU