SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Baru lima hari kampanye digelar untuk Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak masih unggul dalam hasil survei yang dikeluarkan Lembaga Survei Indikator Politik, Minggu (29/9/2024).
Menurut Lembaga Survei Indikator Politik, Khofifah-Emil, paslon nomor urut 2, saat ini unggul dibanding dua paslon lain yaki nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanuk Khakim dan paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans.
Baca Juga: Ketua NasDem Jatim Lita MA Perintahkan Kader Menangkan Khofifah-Emil
"Suara mbak Khofifah yang berpasangan dengan Emil, 61,2 persen, disusul Mbak Risma dan Gus Hans dengan 26 persen. Baru Mbak Luluk dan Lukman 2,2 persen," kata Founder dan Peneliti Utama Lembaga Survei Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers secara daring, Minggu (29/9/2024).
Sementara, kata Burhan, responden yang tidak memilih atau golput sebanyak 0,5 persen, dan yang tidak tahu/rahasia 10,2 persen.
Burhan menyebut, simulasi ini adalah yang paling mendekati hari H nanti, meski mereka belum memakai nomor urut dan foto saat penarikan sampel.
"Tapi setidaknya berdasarkan potret pertengahan September itu Khofofah-Emil Dardak unggul signifikan dibanding peringkat kedua (paslon urut 3 Risma-Gus Hans), dan ketiga (paslon nomor 1 Luluk-Lukman)," ujarnya.
Burhan mengatakan, pasangan Risma-Gus Hans relatif lebih memiliki peluang untuk menyaingi duet petahana Khofifah-Emil. Sementara paslon Luluk-Lukman harus bekerja lebih keras untuk menggenjot elektabilitas mereka.
"Di antara dua rival Khofifah, Mbak Risma relatif punya peluang untuk menyaingi Mbak Khofifah. Meskipun lagi-lagi buat Mbak Luluk kalau ingin menaikkan elektabilitas tingkat kedikenalan Lukuk-Lukman harus digenjot semaksimal mungkin," ucapnya.
Dukungan PKB-PDIP Belum Bulat
Sedangkan, satu simulasi yang diteliti adalah dukungan pasangan calon menurut basis partai politik, tidak semua partai politik mengerahkan dukungan ke paslon yang mereka usung.
Sebagai contoh PKB yang justru banyak mengerahkan dukungan ke Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, Cagub-Cawagub nomor urut 2 dengan angka 73,5 persen.
Padahal PKB merupakan partai yang mengusung Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 1, namun hanya mendapat dukungan 2,9 persen.
“Pertama PKB, meskipun PKB ini harusnya solid ternyata ke Luluk dan Lukman hanya 2,9 persen. Kebanyakan pendukung warga PKB mendukung Khofifah dan Emil 73,5 persen,” lanjut Burhanuddin.
Menurutnya, adanya perbedaan dukungan yang signifikan dari parpol ke calon yang diusung ini karena komunikasi vertikal antara partai ke kadernya belum sinkron. “Artinya komunikasi antara keputusan elite dengan publiknya masih belum sinkron,” katanya.
Baca Juga: Khofifah Apresiasi Pekerja Perempuan, Tekankan Peran Penting Sektor SKT dalam Perekonomian Jatim
Hal serupa juga dialami paslon Risma-Gus Hans. Dari hasil survei, dukungan PDI Perjuangan ke Risma belum maksimal.
Ia mengatakan, dukungan PDI Perjuangan ke Risma-Gus Hans baru 38,1 persen. Sisanya mengarah ke Khofifah-Emil.
“Kita lihat pasangan Mbak Risma dan Gus Hans ini PDIP baru 38,1 persen. Bahkan 51,9 persen masih mendukung Mbak Khofifah ini ada perbedaan, soliditasnya belum mengarah ke kandidat partai,” ungkapnya
Hasil survei secara keseluruhan menunjukkan, Khofifah-Emil menjadi pasangan calon yang unggul di seluruh basis partai. Namun sejumlah partai juga mengerahkan dukungan ke Risma-Gus Hans seperti PKS, Partai Garuda, dan PBB.
“Sementara pasangan Khofifah dan Emil unggul di seluruh basis partai kecuali dibhasis PKS, Partai Garuda, dan PBB (karena mengarah ke Risma-Gus Hans),” tandasnya.
Kans Risma Saingi Khofifah
Baca Juga: Blusukan di Pasar Pabean dan Pasar Kapasan Surabaya, Khofifah Beri Kesehatan Gratis dan Dicurhati
Burhan juga menyebut Risma memiliki investasi sosial dan elektoral yang cukup untuk menyaingi Khofifah, karena pernah lama sebagai Wali Kota Surabaya dua periode, kemudian sebagai Menteri Sosial.
Namun, menurutnya manyaingi Khofifah bukanlah hal yang mudah. Pasalnya Khofifah adalah petahana dan telah memimpin Jatim selama lima tahun terakhir. Ketua Umum Muslimat NU itu juga dianggap punya mental dan pengalaman bertarung di Pilgub Jatim sebelumnya sebanyak tiga kali. "Jangan lupa Khofifah sudah berkali-kali maju (di Pilgub Jatim)," kata dia.
Sementara itu dalam simulasi tiga nama calon gubernur, Khofifah unggul dengan 60,9 persen, Risma 26,9 persen, Luluk 1,8 persen, tidak memilih atau golput 0,7 persen, tidak tahu/tidak jawab 9,7 persen.
Lalu pada simulasi enam nama semi terbuka, tiga nama cagub dan tiga nama cawagub, Khofifah berada di posisi teratas dengan 52,0 persen, Risma 22,8 persen, Emil 7,2 persen, Lukman 1,3 , Luluk 1,0 persen, Gus Hans 0,7 persen, lainnya 0,2 persen, tidak memilih atau golput 0,9 persen, tidak tahu/tidak jawab 13,8 persen.
"Di antara cawagub, yang relatif sudah punya semacam kontribusi elektoral yang cukup lumayan adalah Emil Dardak 7,2 persen. Dia punya kontribusi," ucap dia.
Survei tersebut melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Pelaksanaan survei ini pada 9-14 September 2024 dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. rko/rmc
Editor : Moch Ilham