Harga Beras di Pasar Tradisional  Meroket, Stok Kemasan 5 Kilogram di Retail Modern Langka

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Senin, 12 Feb 2024 21:16 WIB

Harga Beras di Pasar Tradisional  Meroket, Stok Kemasan 5 Kilogram di Retail Modern Langka

i

Harga beras bulog dan premium di Pasar Pucang Anom Surabaya, Senin (12/2/2024) kemarin, cenderung meroket tajam setelah kelangkaan di pasaran.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Harga beras di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya terus melambung tinggi sejak dua minggu terakhir ini. Tentunya dapat menimbulkan kepanikan tersendiri di kalangan masyarakat menjelang hari pencoblosan.

Hasil pantauan langsung Surabaya Pagi di Pasar Pucang, Senin (12/2/2024), harga beras saat ini rata-rata mulai Rp15 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram. Menurut Dika, agen beras yang ada di pasang tersebut harga beras naik hampir tiap hari mencapai angka 1000 per kilogram.

Baca Juga: PPDB SD Negeri di Kota Surabaya Segera Dibuka

"Sudah hampir 2 minggu (ini) hampir tiap hari naik, naiknya bervariasi. Ada yang 500, 1000 tergantung merek dan kualitas berasnya juga," kata Dika, saat ditemui di Pasar Pucang, Senin (12/2/2024).

Dika juga membeberkan kalau mendapatkan beras ini dari supplier dari berbagai wilayah di Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, Nganjuk, Tulungagung, dan lainnya. "Saya dapat kiriman dari supplier didaerah, kalau habis tinggal telpon. Nanti mereka yang kirim," jelas pria yang sudah membuka agen beras di Pasar Pucang sejak 2012 silam.

Namun, beberapa waktu terakhir ini, Dika mengaku kesulitan mendapatkan beras untuk dijual kembali. Apalagi beras dengan kemasan 5 kilogram.

"Ini yang agak susah kemasan lima kiloan. Kalau ada harganya sudah mahal dari sananya. Ini yang merek Pin-Pin yang banyak dicari sekarang harganya Rp85 ribu," jelasnya.

Bahkan beras SPHP Bulog yang biasanya dijual seharga Rp54.500 ini, sudah 2 minggu mengalami kelangkaan. "SPHP kosong dimana-dimana mbak, biasanya ambil dari koperasi yang dikelola pihak Pemkot. Padahal beras Bulog (SPHP) banyak yang cari," terangnya sembari melayani pelanggan.

"Penjual nasi goreng itu rata-rata yang nyari beras Bulog. Makanya kalau barangnya ada meskipun mahal saya langsung ambil (beli) saja. Karena pelanggan saya banyak yang cari," sambungnya.

 

Masih Dicari Masyarakat

Meski harga melambung, minat beli masyarakat masih cukup tinggi. Bahkan, Dika mengaku bisa membawa pulang omzet sehari mencapai Rp18 Juta.

Selain itu, Eka, pedagang beras di Pasar Pucang yang lainnya, juga mengaku kesusahan mencari beras kemasan 5 kilogram.

"Susah banget cari yang 5 kiloan, ini saya udah semingguan lebih nggak jual yang 5 kiloan. Ya karena memang barangnya susah. Kalau pun ada harganya mahal bisa Rp80 ribuan lebih," ungkap Eka.

Baca Juga: Makkah Route: Imigrasi Surabaya Datangkan Langsung Petugas dari Arab Saudi ke Juanda

"Padahal kalau normalnya hanya Rp69 ribuan, ya semahal-mahalnya Rp 70 ribuan. Nggak sampai Rp80 ribu," imbuhnya.

Senada dengan Eka, Fatimah yang juga pedagang beras di Pasar Betro, Sidoarjo juga mengaku kenaikan harga dan kelangkaan beras kemasan 5 kilogram juga dirasakan olehnya.

"Tiap hari naik terus, ini saya baru kulakan mbak. Harga yang ini (beras kemasan 5 kiloan) Rp87 ribu. Kalau yang biasa ini Rp80 ribu," terang perempuan usia 60 tahunan itu.

 

Pembelian Dibatasi

Disisi lain, tim Surabaya Pagi juga mengunjungi retail modern / minimarket di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Lebih dari lima minimarket yang dikunjungi, beras yang biasanya tertata rapi di rak itu kosong tak ada satupun.

Baca Juga: Pengerjaan Capai 43 Persen, RSUD Surabaya Timur Target Tuntas Tahun ini 

Beberapa kali tanya ke pegawai minimarket, jawaban dari mereka tampak kompak. "Stok kosong kak, belum dikirim dari pusat," jawab pegawai minimarket yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Sama halnya juga di supermarket Bilka di Jalan Ngagel Jaya Selatan, serta supermarket Hokky di daerah MERR. Beberapa merek beras premium 5 kilogram banyak kosong. Hanya ada beberapa ukuran 10 kilogram dan 20 kilogram.

"Masih kosong, gak tau kapan datang. Sudah seminggu ini," jelas salah satu pramuniaga.

Sementara, yang terjual yakni stok gudang. Itupun hanya dibatasi pembeliannya. Tertulis, bahwa maksimal satu orang kastemer membeli 2 karung beras 5 kilogram.

Sementara itu, Annisa Agustina pedagang sembako online di markeplace juga kena dampak kelangkaan beras kemasan 5 kilogram ini.

"Iya ini (langka), kebetulan ada stok Minggu lalu. Banyak yang cari Pinpin, harga Rp82 ribu. Kalau ada harga yang cocok ya, langsung angkut," pungkas Annisa. ain/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU