Warga Panik Harga Beras Meroket, Bulog Jatim: Stok Aman

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Selasa, 13 Feb 2024 19:27 WIB

Warga Panik Harga Beras Meroket, Bulog Jatim: Stok Aman

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Harga beras yang meroket serta hilangnya beras premium di retail modern di wilayah Jawa Timur (Jatim) menimbulkan kepanikan masyarakat, terutama warga Surabaya raya.

Tim Surabaya Pagi, meninjau lokasi Koperasi Bulog di Jalan Raya A.Yani Surabaya, pada Selasa, (13/2/2024), melihat masyarakat memborong beras medium. Dimana, harganya yang lebih rendah dibandingkan di pasaran.

Baca Juga: Bulog Madiun Pastikan Stok Beras Selama Ramadhan Aman

Koperasi Bulog bertajuk Toko Pangan Kita itu, tampak langsung diserbu pembeli ketika pintu toko dibuka oleh pegawai yang berjaga. Menurut, Aditya selaku Staff Koperasi Bulog, mengaku dalam semingguan ini toko semakin ramai dikunjungi pelanggan baru.

"Semingguan ini ramai terus, banyak pelanggan-pelanggan baru. Biasanya yang beli ya (warga) sekitar-sekitar ini" ucap Aditya, sembari melayani pelanggan.

Diketahui, di Toko Pangan Kita ini sendiri menjual beras medium dalam bentuk 50 kilograman, dengan harga Rp550 ribu. Jika dihitung perkilogram, harga beras cuma Rp11 ribu. Sedangkan beras premium dengan kemasan 5 kilogram, dengan harga Rp71 ribu.

Aditya menjelaskan jika pembelian juga dibatasi karena pengiriman dari gudang yang terbatas. "Ya tidak bisa bebas (beli), jadi satu orang rata-rata boleh ambil maksimal 5 karung (1 karung berisi 50 kilogram). Kita disini cuma di stok 1 ton saja," terangnya.

Selain itu, terdapat prosedur pembelian yakni, jika pelanggan ingin pembeli beras medium 50 kilogram diharuskan membeli beras premium kemasan 5 kilogram.

"Atau bisa bundling dengan gula 15 kilogram, maupun dibarengi dengan pembelian minyak goreng kemasan 1 liter sebanyak 6 pcs. Kalau mau minyak goreng kemasan 2 literan, bisa beli 2 pcs," imbuh Aditya.

Sementara itu, Hadi pemilik warung nasi di Sidoarjo rela jauh-jauh dari Sidoarjo menaiki motor maticnya demi mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau dari pasaran.

"Karena harga di pasar mahal, jadi saya beli disini (koperasi Bulog). Dapat info dari teman, katanya disini ada beras murah. Langsung saya kesini. Ini baru pertama kali beli disini," ucap pria berusia 60 tahunan.

Ia pun rela antri demi mendapatkan beras tersebut. "Alhamdulillah, ini kebagian 4 karung. Sengaja beli banyak soalnya sehari di warung saya bisa habis beras 25 kiloan," terangnya sembari mengangkat berasnya di motor.

Senada dengan Hadi, Nisa penjual sembako di pasar Wonokusumo, Surabaya rela berpanas-panasan demi mendapat beras medium Bulog dengan harga terjangkau untuk dijual kembali.

"Iya ini dijual lagi eceran, saya punya stand di pasar Wonokusumo mbak. Dimana-dimana sudah mahal, jadi beli disini. Ini tadi cuma dapat 10 karung," ucap Nisa yang sengaja membawa keluarganya demi bisa mendapatkan jatah lebih banyak. Karena perorang hanya boleh maksimal 5 karung.

Disisi lain, Yani penjual nasi ayam geprek di Wonocolo Surabaya, hanya kebagian beras premium kemasan 5 kilogram. Dikarenakan stok yang kemasan 50 kilogram habis terjual.

"Iya cuma kebagian 10 pcs (kemasan 5 kilogram) saja. Tadi niatnya beli yang karungan mbak, cuma tadi udah habis," jelas Yani, yang baru datang ke lokasi pukul 13.30 WIB.

Tampak banyak pembeli yang kecewa, beras sudah ludes terjual. Salah satunya Robby penjual soto ayam di Wonokromo yang kecewa barang ludes diborong pembeli lainnya.

"Iya ini nggak dapat apa-apa, padahal kesini mau beli yang karungan itu mbak. Tadi kesini tapi pengawainya masih istirahat," jawabnya dengan nada kecewa.

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Disisi lain, Surabaya Pagi langsung mengonfirmasi Kepala Bulog Kanwil Jatim, Ermin Tora, melalui pesan singkat menyampaikan saat ini stok beras di Jawa Timur aman terkendali. Jadi masyarakat tidak perlu panik.

"Stok beras di Jatim aman. Sementara ini, stok bulog Jatim sendiri juga cukup untuk memenuhi kebutuhan bantuan pangan dan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP)," papar Ermin.

Ermin juga menyebut Bulog sedang berupaya menstabilkan harga beras dipasaran dengan tetap menjaga kecukupan stock di gudang Bulog, serta melakukan pendistribusian bantuan pangan beras kepada sasaran keluarga penerima yang ada di Jatim.

"Kami juga akan melakukan penyaluran beras SPHP ke pasar-pasar tradisional, ritel modern maupun gerakan pangan murah," ungkap Ermin.

Namun, ketika Surabaya Pagi meninjau pasar tradisional, para pedagang kesulitan mendapatkan SPHP ini. Menurut Ermin, hal ini disebabkan kebutuhan masyarakat meningkat sedangkan pengiriman seminggu hanya 2 kali.

"Kami pasok seminggu 2 kali, kalau habis kami tambahkan lagi," sambungnya.

Lanjut Ermin, pihaknya juga melakukan pendistribusian beras komersil Bulog dalam rangka menambah pasokan beras di pasar. Kemungkinan dilakukan pasca pemilu.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Jawa Timur, Iwan, kompak menyebut jika stok beras di Jatim aman.

"Kami ini koordinasi dengan Bulog, stok sekarang di Bulog 200.000 ton. Jadi sangat aman," kata Iwan.

Pihaknya juga berkolaborasi dengan Bulog untuk segera menyalurkan program pangan maupun pasar murah untuk stabilisasi harga.

Baca Juga: Menperin: Beras Analog Sagu Jadi Alternatif Pangan Utama Pengganti Beras Padi

"Kita sudah kerjasama dengan Bulog dalam penyaluran pangan ke masyarakat melalui pangan murah, sudah dilakukan puluhan titik di Jatim," ucap Iwan.

Iwan menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan penstabilan harga tanpa batas waktu. "Jadi terus kita laksanakan. Kita teru upayakan sampai stabil. Apalagi jelang ramadhan, idul Fitri. Kita terus upayakan (stabil)," paparnya.

Ia juga menyebut, setelah pemilu akan segera menggelontorkan bantuan ke penerima manfaat di Jatim.

"Setelah pemilu nanti akan menggelontorkan bantuan ke penerima manfaat masing-masing 10 kg, disalurkan melalui Bulog. Mekanismenya disalurkan langsung dari Bulog. Dari Bulog kerjasama dengan Pos Indonesia. Kemudian ke penerima manfaat," sambungnya.

Disisi lain, Iwan menyebut harga beras premium di Jatim ini paling tinggi di Kabupaten Probolinggo dengan harga Rp16.500 sedangkan HETnya Rp13.500.

Menurutnya, harga beras di Jatim sendiri termasuk paling rendah di Pulau Jawa dibandingkan dengan provinsi lainnya.

"Ini berdasarkan data badan pangan nasional ya, kalau kita lihat harga di Pulau Jawa, beras Premium di Jatim itu rata-rata Rp15.250 paling rendah di Pulau Jawa. Diibandingkan dengan DKI Jakarta Rp15.690, Jawa Barat Rp15.360, DIY Rp15.890, Jateng Rp 16.000," jelas Iwan.

Iwan berpendapat, dalam waktu dekat ini harga akan stabil kembali. "Sekiranya nanti kalau beras komersial Bulog digelontorkan mulai hari ini, mungkin 1-2 hari kedepan itu, diharapkan harga bisa membantu menstabilkan harga," pungkasnya. Ain

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU