KKP Optimis, Komoditas Tilapia Indonesia Unggul Jadi Primadona Pasar Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Feb 2024 12:08 WIB

KKP Optimis, Komoditas Tilapia Indonesia Unggul Jadi Primadona Pasar Dunia

i

Komoditas ikan tilapia. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Komoditas tilapia di Indonesia masih menjadi primadona dan menempati peringkat keempat eksportir dunia. Hal itu membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis komoditas tersebut akan mendongkrak pasar global tilapia.

Selain itu, keunggulan tilapia dibanding negara lain juga turut diungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo. Menurutnya, tilapia Indonesia memiliki keunggulan dibanding kompetitor karena tersertifikasi ekolabel. Produk tersebut pun dihargai paling tinggi dibanding produk sejenis dari China, Taiwan dan Honduras di pasar AS. 

Baca Juga: KKP Catat Produksi Garam Nasional 2,5 Juta Ton, Jawa Timur Penghasil Terbesar

"Tren 2017-2023 ekspor tilapia kita tumbuh sebesar 7 persen, ini menunjukkan bahwa tilapia kita mampu bersaing di pasar global," jelasnya, Senin (19/02/2024).

Lebih lanjut, produk tilapia Indonesia tersebut mayoritas menembus pasar AS, Uni Eropa dan Kanada, dari sejumlah top importir produk tilapia yang meliputi Amerika Serikat (AS), Meksiko, Uni Eropa, Timur Tengah, Pantai Gading dan Kanada pada tahun 2022.

"Artinya pasar yang lain masih sangat potensial untuk kita kembangkan misalnya Timur Tengah selain yang sudah existing," ucap Budi.

Selain itu, selama 2021-2022 tidak terdapat penolakan ekspor tilapia Indonesia ke pasar AS. Sementara di periode yang sama, terdapat 17 penolakan terhadap produk China karena isu veterinary drugs, labelling, nitrofurans, dan pestisida.

Baca Juga: Cegah Stunting, KKP Ajak Makan Ikan Bersama Ribuan Santri Sunan Drajat

"Tilapia Indonesia di pasar AS merupakan produk premium dan bersertifikat ekolabel," urai Budi.

Dalam kesempatan ini, Budi menuturkan tilapia sebagai komoditas potensial yang perlu dikembangkan mengingat semua bagian tubuhnya bisa diolah (zero waste). 

Misalnya kepala ikan sebagai bahan menu masakan lokal, sisik menjadi kolagen dan gelatin untuk kosmetik, kulit untuk pengobatan luka bakar (farmasi), duri ikan dan intestine menjadi tepung ikan bahan pakan ikan serta minyak ikan untuk biofuel.

Baca Juga: Produksi PIT Berbasis Kuota di Zona II Biak-Surabaya Optimal dan Meningkat

"Jadi tidak ada yang terbuang karena semua bagian tubuhnya bernilai tambah jika diolah," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti wahyu Trenggono menegaskan KKP akan fokus pada lima program prioritas di mana salah satunya ialah pembangunan budi daya laut, pesisir dan darat berkelanjutan dengan mendirikan kampung budi daya. jk-06/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU