Usai Ketemu Surya Paloh, Jokowi Klaim Hanya Ingin Jembatani

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Feb 2024 21:19 WIB

Usai Ketemu Surya Paloh, Jokowi Klaim Hanya Ingin Jembatani

i

Presiden Jokowi saat meresmikan Rumah Sakit PPN Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Minggu malam lalu, membuahkan sorotan publik .

Ini setelah Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana dan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, membuat pernyataan yang berbeda. Semula, Koordinator Staf Presiden, menyampaikan inisiatif pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo adalah Surya Paloh.

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

Sementara, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan kehadiran Paloh di Istana untuk memenuhi undangan Jokowi.

Akhirnya, Senin Pagi (19/2), Presiden Joko Widodo ikut mengklarifikasi. Presiden Jokowi mengatakan, baik dirinya maupun Surya Paloh sama-sama ingin bertemu.

"Saya kira dua duanya," kata Jokowi di RS Pusat Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). Jokowi ditanya siapa yang mengundang terlebih dahulu soal pertemuannya dengan Surya Paloh.

Jokowi mengatakan hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. Yang terpenting menurutnya, pertemuan itu akan bermanfaat bagi perpolitikan ke depan.

"Tidak perlu lah siapa yang ngundang, siapa yang ngundang, nggak perlu, yang paling penting memang ada pertemuan, dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu," ujarnya.

Presiden Jokowi ditemani Prabowo Subianto dan dr Terawan Agus Putranto saat meresmikan RS PPN Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).Presiden Jokowi ditemani Prabowo Subianto dan dr Terawan Agus Putranto saat meresmikan RS PPN Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

 

Ingin Jadi Jembatan

Ia mengatakan dirinya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak. "Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final kami sampaikan, tapi itu sebetulnya, saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan partai-partai," kata Jokowi di RS Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Saat ditanya lagi apakah menjadi jembatan berarti mengajak NasDem masuk koalisi Prabowo-Gibran yang saat ini unggul versi quick count, Jokowi tidak menjawab. Jokowi menegaskan dirinya ingin menjadi jembatan untuk semuanya.

"Jembatan untuk semuanya, saya ingin jadi jembatan untuk semuanya, kalau urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," tambahnya.

 

Trending Papan Atas

Topik soal Surya Paloh, Jokowi, sampai Nasdem pun menjadi trending papan atas di media sosial X, dulunya Twitter.

Sebanyak 26 ribu lebih cuitan dilayangkan netizen X dalam topik Surya Paloh. Seperti diberitakan, Jokowi mengatakan dirinya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak. Namun, Jokowi menegaskan keputusan terkait sikap politik merupakan urusan internal setiap partai.

Bisa Jadi Surya Paloh Menyetujui Kemenangan 02. Di sisi lain team AMIN @aniesbaswedan @cakimiNOW dkk, Pilpres 2024 sarat kecurangan. Kenapa @Surya_Paloh tidak Bisa Menghargai Sebuah Perjuangan dan Perubahan?" tulis yang lain.

"Udah bisa ditebak itu...paling jkw meminta SP.. untuk mendukung PS & GIBRAN Tapi SP gak segampang itu utk mengikuti kehendak jkw.Karna SP slalu ngotot menginginkan perubahan di pidato2 dan oratornya," demikian teori netizen yang lainnya.

"Dimana komitmen surya paloh hitung suara pemilu belum selesai sdh mau ke istana temui jokowi? waduhhh gawat ni capek2 saya pilih Anies,Muhamin iskadar di pilpres 2024," tulis sebuah kritik.

Kapan surya paloh keliatan kampanye bareng paslonnya? Kapan nasdem&pkb pernah beroposisi?" tulis netizen yang menilai Nasdem akan gabung dengan pemerintahan nantinya.

 

NasDem Mengapresiasi Sikap Jokowi

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengapresiasi sikap Jokowi.

"Apresiasi atas keinginan presiden untuk jadi jembatan semua partai, dan itulah yang diharapkan agar presiden bisa mengayomi semua pihak, dan mudah-mudahan yang diinginkan presiden bisa terwujud," kata Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Sahroni menyebut pemilu sudah selesai dan tinggal menunggu hasil penetapan resmi dari KPU. Politisi NasDem itu menyebut semua kembali ke NKRI selepas Pemilu 2024.

 

Undang Paloh Makan Malam

Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan kehadiran Paloh di Istana untuk memenuhi undangan makan malam dari Jokowi. Beda dengan penjelasan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana.

Ari menyebut Surya Paloh yang memohon untuk menghadap Jokowi. Atas permintaan itu, Jokowi kemudian mengalokasikan waktu.

"Kehadiran Ketua NasDem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi," kata Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (18/2).

Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam. Surya Paloh meninggalkan Istana sekitar pukul 20.02 WIB, menaiki mobil Lexus berwarna hitam. Paloh tiba di Istana sekitar pukul 18.46 WIB.

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni membenarkan bila Ketum Surya Paloh dipanggil Jokowi sore ini. Sahroni menyebut pertemuan kedua tokoh ini bisa saja untuk silaturahmi.

"Betul, Pak SP dipanggil sama presiden," kata Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Minggu (18/2/2024).

 

Hak Surya Paloh

Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal merespons pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi di Istana. Cucun mengatakan hal itu adalah haknya NasDem sebagai partai.

"Itulah haknya Bang Surya Paloh. Kalau memang demikian dan kami tidak bisa juga mengintervensi hak-hak semua partai. Kalau PKB sampai sekarang masih terus kita meng-collect hasil pemilu ini sampai tuntas. Sampai pengumuman KPU dan bukti di kami juga sudah 100 persen," kata

Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).

"Kita nggak berani mengira-ngira, itu haknya Partai NasDem. Ya nggak mesti bilang juga kan, itu haknya masing-masing," sambungnya, Minggu (18/2).

 

Sekjen NasDem Luruskan

Dalam keterangan itu, Sekjen NasDem Hermawai sekaligus meluruskan informasi bahwa Surya Paloh meminta waktu bertemu dengan Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana.

Istana menjelaskan pertemuan Jokowi dan Paloh membahas situasi nasional. Dinamika politik dan pemilu juga menjadi salah satu yang dibahas.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Ari.

Ari menyebut Jokowi selalu menekankan tentang silaturahmi dengan tokoh bangsa. Menurutnya, silaturahmi itu untuk kebaikan bangsa.

"Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara," pungkas Ari.

 

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

Keterangan Resmi Istana

Pihak Istana menyebut sebelumnya Surya Paloh memohon untuk menghadap Jokowi. Atas permintaan itu, Jokowi kemudian mengalokasikan waktu.

"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," ujar Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Minggu (18/2).

Ari menyebut pertemuan Jokowi dan Paloh membahas dinamika politik dan pemilu.

 

Reaksi PDIP Menjadi Jembatan

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespon pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasto menyebut pertemuan tersebut menandakan demokrasi Indonesia tidak baik-baik saja

Hasto Kristiyanto, juga menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang mau menjadi jembatan untuk semua pihak usai bertemu Surya Paloh. Hasto mengatakan hal itu tidak masuk akal di tengah proses rekapitulasi suara pemilu 2024 yang masih berjalan.

"Ya sebenarnya ini pemilu belum selesai masih proses dilakukan rekapitulasi secara berjenjang," kata Hasto, usai menggelar rapat internal di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2/2024).

 

Reaksi PPP Dimaknai Dukungan

Plt Ketum PPP M Mardiono menyebut partainya masih fokus mengawal perhitungan suara pemilu yang masih berlangsung saat ini.

"PPP masih fokus mengawal perhitungan suara," kata Mardiono kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Mardiono mewanti-wanti terjadinya penyimpangan dalam proses perhitungan suara itu.

"Dan menjaga kemungkinan adanya penyimpangan yang tidak kita inginkan," ujar dia.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek tak mempersoalkan sikap Jokowi yang hendak menjadi jembatan bagi semua pihak. Namun, menurutnya, langkah itu dapat berpotensi dimaknai secara politis terkait dukungan terhadap pihak tertentu. erk/jk/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU