Panen Ratusan Hektar, Petani Purworejo Optimis Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Feb 2024 11:38 WIB

Panen Ratusan Hektar, Petani Purworejo Optimis Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

i

Para petani di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah terus menggelar panen raya di sejumlah desa yang menjadi sentra. SP/ Dok. Kementan)

SURABAYAPAGI.com, Purworejo - Sejumlah wilayah di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah giat menggelar panen raya di berbagai desa yang menjadi pusat produksi. Kecamatan Ngombol dikenal sebagai lumbung padi di Kabupaten Purworejo, dengan luas lahan mencapai 3.425 hektar. 

Koordinator PPL wilayah setempat, Woro mengaku optimis hasil produksi tahun ini mampu memenuhi kebutuhan nasional. Pasalnya, banyak Desa yang serentak tengah panen raya di antaranya berlangsung di Desa Laban, Desa Wonosri, Desa Jeruken, Desa Tanjungrejo, Desa Kalitanjung, Desa Wasiat, Desa Tunjungan, Desa Pejagran, Desa Wonoroto, Desa Kesidan, Desa Kumpulsari, Desa Kaliwungukidul dan Desa Awu-awu.

Baca Juga: Produktivitas Padi Meningkat, Ponorogo Jadi Lumbung Pangan Terbesar di Jatim

"Dari hasil ubinan yang dilaksanakan di Kelompok Tani Maju beberapa waktu lalu produktivitasnya mencapai 7 ton per hektar dengan varietas Inpari 32 dan tidak ditemukan adanya serangan hama penyakit sehingga kami optimis mampu memenuhi kebutuhan pasar," kata Woro, Rabu (28/02/2024).

Panen pada bulan Februari ini diprediksi mencapai 783 hektar dengan puncak panen raya terjadi pada akhir Maret mendatang. Pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para petani di wilayah Ngombol agar mampu meningkatkan produktivitas padi di tengah ancaman perubahan iklim yang menjadi isu global saat ini.

"Tanam jajar legowo, pengairan basah kering, penggunaan varietas unggul rendah emisi, pemupukan berimbang dan pengendalian OPT ramah lingkungan terus kita galakkan agar petani tetap dapat berproduksi tinggi dalam menghadapi perubahan iklim," katanya.

Baca Juga: Panen Raya, Bapanas: Harga Gabah Kering Mulai Stabil, Turun Rp 6.820/ Kg

Salah satu petani Desa Kaliwungukidul, Legino menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dalam hal ini kementerian pertanian yang memberikan banyak bantuan berupa ATD. Hal ini dapat membantu kelancaran pengairan padi di sawah sehingga petani dapat melaksanakan budidaya padi secara lancar. 

"Saya berharap terkait pupuk bersubsidi di tahun 2024 ini dapat ditambah sehingga petani tidak kebingungan karena stok pupuk subsidi hanya dapat digunakan untuk satu kali musim tanam saja," katanya. 

Baca Juga: Panen Raya Padi di Tuban, Gubernur Khofifah : Jatim Mampu Jadi Produsen Padi Tertinggi Nasional Selama 4 Tahun Berturut-turut

Sebagai informasi, diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis panen raya tahun ini dapat menghasilkan produksi padi yang cukup baik. Melansir data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton sehingga berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton dan pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.

Lebih lanjut, KSA BPS mencatat komoditas jagung, diperkirakan produksi pada Maret 2024 juga mengalami surplus sekitar 600 ribu ton, dengan perkiraan produksi 1,95 juta ton dan kebutuhan 1,35 juta ton. Produksi jagung pada Maret 2024 lebih tinggi pada periode yang sama di tahun 2022. prw-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU