36 Sapi di Sampang Terinfeksi LSD

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Mar 2024 18:43 WIB

36 Sapi di Sampang Terinfeksi LSD

SURABAYAPAGI.COM, Sampang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menemukan sebanyak 36 ekor sapi milik warga di wilayah itu terjangkit penyakit lumpy skin disease (LSD) yang tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah setempat.

"Temuan ini berdasarkan laporan masyarakat dan hasil pemantauan langsung mantri kehewanan dalam sebulan terakhir ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang Suyono di Sampang, Jawa Timur, Senin (4/3).

Baca Juga: Harga Sempat Anjlok, Petani Garam di Sampang Siap Produksi Lebih Awal

Ia menjelaskan, terkait temuan itu, pihaknya langsung menerjunkan tim melakukan vaksinasi ke kandang-kandang sapi milik warga tidak menular, serta mengajukan bantuan vaksin tambahan ke Pemprov Jatim.

Suyono menjelaskan vaksin yang tersedia di Dinas Peternakan Kabupaten Sampang sangat terbatas sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan vaksin sapi warga, terutama di desa yang terserang LSD.

LSD atau cacar sapi/kerbau merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang utamanya menyerang hewan sapi. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi.

Baca Juga: Kadisdik Minta Fair, Penilaian Jangan Ditutup-tutupi Baik Itu Anggaran

Menurut Suyono, virus penyebab LSD termasuk dalam genus capripoxvirus yang ditularkan melalui antropoda, terutama serangga penghisap darah (lalat, nyamuk, caplak), pakan dan air yang terkontaminasi, serta penularan langsung melalui saliva, sekresi hidung, dan air mani.

LSD hanya menyerang sapi dan kerbau karena hewan tersebut merupakan spesies yang paling rentan tertular LSD virus (LSDV). Virus tersebut memiliki reseptor spesifik pada sel dalam tubuh sapi yang menyebabkan virus dapat masuk dan bereplikasi di dalam tubuh.

Penyakit ini menyebabkan timbulnya benjolan atau bintik-bintik pada kulit hewan yang tertular. Yang diawali dengan bintik-bintik tersebut kecil dan keras, tetapi secara bertahap tumbuh ukurannya dan menjadi lembut serta berisi cairan.

Baca Juga: Kepala Bappeda Litbang Sampang: Bukan Dana Pinjaman

"Kulit di atas bintik-bintik tersebut dapat menjadi merah, membengkak, dan akhirnya mengalami ulserasi, yang kemudian dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder," katanya.

Ia lebih lanjut menjelaskan, bahwa LSD sebenarnya tergolong jenis penyakit hewan yang tidak berbahaya dibanding dengan dampak PMK dan bisa disembuhkan. Sm-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU