Home / Opini : Kolom Fadhilah

Puasanya Orang Bodoh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Mar 2024 21:01 WIB

Puasanya Orang Bodoh

Saya pernah membaca buku dari DR. Syarif Arafah, yang berjudul "Mengapa Orang di Sekitarmu Bodoh?"

Dalam buku ini terdapat cerita inspiratif yang kadang jenaka, disertai tips, cara, dan panduan praktis nan efektif dan sederhana mengapa orang sering tidak bisa memahami kita, atau sebaliknya.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (13): Puasa Ajaran Sunan Bonang

Dijelaskan, biasanya orang bodoh tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan diri meskipun mereka memiliki potensi yang besar.

Golongan orang seperti ini pantas disebut bodoh, karena mereka tidak memanfaatkan potensi besar tersebut.

Orang bodoh tahu puasa bukan hanya sekedar perbuatan fisik berupa menahan lapar, haus, dan dorongan seksual. Tapi pembinaan dan pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan tercela.

Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum. [HR. Bukhari

Orang bodoh berpuasa suka melakukan dusta dan tindakan bodoh. Antara lain suka berbantah-bantah.

Orang bodoh tahu, orang berpuasa dilatih agar jujur dalam perkataan dan tidak melakukan tindakan ngawur yaitu melanggar aturan-aturan syara’. Mengapa saat berpuasa ia suka tidak jujur? padahal ia mengetahuinya beberapa hadits tentang kejujuran.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum. [HR. Bukhari).

Nah, pada bulan Maret ini umat Muslim melaksanakan puasa yang bisa diartikan menjadi 'Menahan diri' dari waktu mulainya terbit fajar (Saat subuh) sampai waktunya terbenamnya Matahari (Saat Maghrib) .

Pada waktu-waktu itu banyak syafaat akan didapati pada waktu menjalankan puasa seperti melakukan banyak aktifitas yang akan menghapus dosa-dosa kita.

Baca Juga: Kapolsek dan Jajaran Polsek Singosari Buka Puasa Bersama Tahanan Polsek Singosari

Selain Larangan biasa (Makan & minum dengan sengaja) ada larangan yang lain yaitu berdusa (berbohong).

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan makan dan minum” (HR Bukhari).

Orang bodoh berbohong pada waktu puasa, ia tahu perbuatannya hanya merugikan diri sendiri. Ia juga suka dusta yang dilarang untuk dilakukan.

Orang bodoh tahu saat berpuasa harus menunjukkan sopan santun dalam berucap. Dan tidak mengatakan perkataan kotor dan tidak senonoh, tidak bertengkar serta selalu ramah dan tidak membalas kata kasar kepada orang lain.

Ya orang bodoh semacam itu karena belum tahu. Makanya diajak ikut pengajian. Beda orang bodoh yang bebal, cenderung tak mau dikasih tahu. Dengan kata lain, "Orang bodoh bisa diajak jadi pintar, tetapi orang bebal tak dapat diajak menjadi 'smartphone'.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (12): Tombo Ati

Gambarannya, meskipun kemana-mana ia selalu membawa 'smartphone'. Bahkan sampai membawa dua atau tiga buah smartphone. Maklum orang bebal umumnya tak pernah mau berusaha ikuti saran orang lain, karena ia merasa dirinya paling benar. ([email protected])

 

 

Oleh:

Hj Lordna Putri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU