SURABAYAPAGI.com, Sumenep - Harga sejumlah kebutuhan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional Sumenep mulai berangsur landai memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Penurunan harga sembako tersebut meliputi komoditas beras, telur, cabai merah besar maupun cabai rawit hingga minyak goreng.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil mengatakan, beras premium yang mahal kini mulai stabil di harga Rp 15.000 per kg, dan beras medium Rp 14.000 per kg.
Baca Juga: Didukung Pegiat Sosial dan Aktivis di Sumenep, Survei Pasangan Fauzi-Imam Capai 75% Kemenangan
Selain itu, harga telur ayam ras pekan ini juga mengalami penurunan agak drastis, menjadi Rp 28.000 per kg, setelah pekan lalu mencapai Rp 31.000 per kg. Sedangkan telur ayam kampung stabil di harga Rp 48.000 per kg.
“Mulai stabilnya harga-harga di pasar ini sangat terkait dengan stok dan permintaan konsumen. Di awal puasa, ada kecenderungan peningkatan permintaan konsumen. Memasuki pertengahan Ramadhan, permintaan mulai stabil, sehingga harga pun mulai landai,” jelasnya, Selasa (26/03/2024).
Selain telur, komoditas yang juga mengalami penurunan harga adalah cabai, baik cabai merah besar maupun cabai rawit. Untuk cabai merah besar, harganya dibandrol Rp 40.000 per kg. Harga itu turun drastis dibandingkan beberapa pekan sebelumnya yang mencapai Rp 75.000 per kg. Kemudian untuk cabai rawit, pekan ini harganya Rp 27.000 per kg. Jauh di bawah harga beberapa pekan lalu yang mencapai Rp 65.000 per kg.
Baca Juga: Hujan Es Disertai Angin Kencang, Porak-porandakan 40 Rumah di Sampang
“Kalau cabai memang harganya sangat fluktuatif. Pekan ini harganya turun karena di sentra penghasil cabai, banyak yang masuk masa panen,” ujarnya.
Sedangkan untuk komoditas lain, harganya relatif stabil. Harga gula pasir tetap Rp 17.000. Untuk harga minyak goreng curah Rp 17.000 per kg. Untuk minyakita Rp 15.000 per botol 1 liter. Sedangkan minyak goreng premium harganya Rp 38.000 per kemasan 2 liter.
Baca Juga: Tiga Prapid Pelapor TKD di Kabupaten Sumenep, Ditolak Kejaksaan Tinggi
“Harga-harga ini bisa saja berubah. Biasanya nanti menjelang lebaran, karena berkaitan dengan pola konsumsi masyarakat. Yang penting jangan ada aksi borong. Belanja sewajarnya, karena stok tetap aman selama puasa dan lebaran,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Sumenep secara rutin melakukan pemantauan harga sembako di Pasar Anom baru sebagai pasar induk, dan Pasar Bangkal sebagai pembanding. smp-01/dsy
Editor : Desy Ayu