Home / OlahRaga : Kalah dari China di Uber dan Thomas Cup

Indonesia Hanya "Kawinkan" Gelar Runner Up

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Mei 2024 21:24 WIB

Indonesia Hanya "Kawinkan" Gelar Runner Up

SURABAYAPAGI.COM, Chengdu - Pada laga final Uber Cup dan Thomas Cup 2024 yang digelar di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024), Indonesia hanya bisa mengawinkan medali perak alias runner up. Baik tim Putri dan tim Putra, pada final Uber dan Thomas Cup, sama- setelah dikalahkan tim tuan rumah China. Alhasil, tim bulutangkis China mampu mengawinkan gelar Uber dan Thomas Cup 2024.

Dalam final pertama Tim Putri Indonesia setelah 16 tahun, harus kalah telak dari tuan rumah China dengan skor 0-3.

Baca Juga: Indonesia Masih Andalkan Pebulutangkis “Lama”

Pada partai pembuka, tunggal Putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung turun melawan tunggal putri China Chen Yufei. Namun sayang, Jorji, sapaan Gregoria Mariska Tunjung tampil anti klimaks dan kalah dua gim langsung dengan skor 7-21 dan 16-21.

Kemudian, pertandingan kedua, menurunkan ganda Putri Indonesia Ribka Sugiarto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti melawan Chen Qingchen dan Jia Yifan. Ribka Sugiarto yang menggantikan Apriyani Rahayu karena cidera, dan dipasangkan dengan Siti Fadia harus menelan kekalahan dua gim langsung dengan skor yang telak, 11-21 dan 8-21.

Sedangkan, partai ketiga antara pebulutangkis muda Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo melawan He Bingjiao. Hasilnya, Ester Nurumi kalah via tiga gim. Meski kalah, Ester mampu memberikan perlawanan dengan dengan skor 21-10, 15-21 dan 17-21.

Indonesia terakhir kali masuk final Piala Uber pada 2008 atau 16 tahun lalu di Jakarta. Sayangnya, mereka juga kalah 0-3 dari China di final.

 

Indonesia Kalah di Thomas Cup

Baca Juga: Pebulu Tangkis Tunggal Putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito Resmi Melepas Masa Lajang

Sementara, tim Putra Indonesia, kalah 1-3 dari China, dengan diawali kekalahan Anthony Sinisuka Ginting yang turun di tunggal putra pertama atau partai pertama. Ginting kalah dari Shi Yuqi dengan skor yang cukup telak dalam dua gim langsung yakni skor 17-21 dan 6-21.

Kemudian, Indonesia kembali tertinggal 0-2 setelah ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dengan rubber game oleh Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 18-21, 21-17 dan 17-21.

"Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tak terpengaruh hasil partai pertama. Kami sebetulnya ingin menyumbang poin. Tapi sayangnya belum berhasil. Apalagi pertahanan Liang/Wang sangat laur biasa, beberapa kali harusnya kami poin tapi mereka bisa membalikkan. Kami mohon maaf," ungkap Fajar Alfian.

Pada pertandingan ketiga, Jonatan Christie berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1 setelah mengalahkan Li Shifeng dengan rubber game, 21-16, 15-21 dan 21-17.

Baca Juga: Sudah Kantongi Izin, Putri KW akan Tampil di Kejuaraan Dunia BWF 2022

Sedangkan, Jonatan yang membuka asa Indonesia meraih gelar pun adanya tekanan mental untuk bisa memperkecil ketertinggalan. "Li Shifeng dengan dukungan penonton tuan rumah, dia juga ingin menjadi penentu kemenangan dan dia juga ingin menampilkan yang terbaik. Saya berusaha untuk melawan hal tersebut dan kebangaan bangsa saya," ucap Jonatan usai pertandingan.

Sementara pada partai penentuan bagi China, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pun harus takluk dua gim dari ganda putra China He Jiting/Ren Xiangyu dengan skor 11-21 dan 15-21.

Praktis dengan kekalahan ini, Indonesia gagal membawa kembali piala Thomas Cup ke Indonesia yang sempat diraihnya pada pagelaran Thomas Cup 2020 yang saat itu mengalahkan China dengan skor 3-0. rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU