SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Dalam upaya menekan emisi karbon dioksida, pemerintah Indonesia gencar memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hibrida, dan sepeda motor listrik. Bahkan tak tanggung-tanggung, Pemerintah Indonesia menyiapkan dana 455 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 7,27 Triliun.
“Subsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, Kamis (30/05/2024).
Baca Juga: Dibanderol Rp 87 Jutaan, Honda Monkey Terbaru Tampil Ikonik dan Legendaris
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia menargetkan 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalan pada 2030 mengaspal di jalan raya.
Untuk itu, Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya, sehingga terbentuk ekosistem kendaraan listrik.
Baca Juga: Bergaya Retro Khas Eropa, Royal Alloy GT2 Series Dibanderol Rp 49 Juta
Selain motor listrik, pemerintah juga telah menyiapkan kebutuhan pendukungnya, dengan terus memperbanyak pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU). Berdasarkan perkiraan, dibutuhkan 32 ribu SPKLU pada tahun 2030 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, untuk menciptakan infrastruktur pengisian daya yang komprehensif.
Perlu diketahui, Pemerintah Indonesia turut mengakui kontribusi signifikan angkutan jalan raya terhadap emisi karbon dioksida dengan mengembangkan standar penghematan bahan bakar kendaraan berat sebagai kunci menurunkan emisi dalam jangka pendek dan menengah.
Baca Juga: Terobosan Baru, BAIC Hadirkan Edisi Spesial BJ40 Plus Champion di Tanah Air
"Untuk lebih mengurangi emisi transportasi, tahun ini pemerintah telah mengalokasikan 11,8 juta ton biodiesel seiring dengan peluncuran campuran 35 persen minyak sawit untuk biodiesel atau dikenal sebagai B35. Program ini dapat mengurangi emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sekitar 34,9 juta ton CO2,” ungkap kata Dadan.
“Pemerintah Indonesia sangat yakin bahwa kombinasi regulasi, informasi, dan insentif dapat mendorong efisiensi,” imbuhnya. jk-01/dsy
Editor : Desy Ayu