Jokowi Penasaran Event Taylor Swift dan Coldplay

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 24 Jun 2024 19:28 WIB

Jokowi Penasaran Event Taylor Swift dan Coldplay

i

Presiden Joko Widodo saat meresmiksn layanan digitalisasi perizinan event bersama Menko Marves, Menteri BUMN, Menpora dan Kapolri, di The Tribrata, Jakarta.

Kini Setujui Penyelenggaraan Event-event Internasional Secara Offline dan Online, Meski ada Protes dari Ahmad Dhani dan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia

 

Baca Juga: Jokowi Ikut Bingung Peretasan PDN yang Minta Rp131 Miliar

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Jokowi meresmikan digitalisasi layanan penyelenggara perizinan event di The Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

Langkah ini diharapkan dapat mendukung upaya mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar melalui penyelenggaraan event-event internasional. Presiden Jokowi, penasaran dengan even Taylor Swift dan Coldplay di Singapura, beberapa waktu lalu.

Maka itu, Jokowi ingin kepolisian bisa memberikan kepastian kepada promotor event secepatnya sehingga proses promosi dan penjualan tiket bisa maksimal.

"(OSS) betul-betul memotong birokrasi kita, dan sehingga munculnya adalah sebuah cost yang lebih murah dan lebih terbuka dan transparan," jelas Jokowi,  di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

Jokowi menekankan pentingnya penyelenggaraan event-event internasional untuk menarik wisatawan mancanegara, mulai dari konser musik hingga ajang olahraga. Ia lalu mencontohkan konser Taylor Swift di Singapura yang dihadiri banyak penggemar dari Indonesia.

 

Protes Achmad Dhani

Ahmad Dhani bersama jajaran Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia yang diketuai Piyu menyampaikan protes terbuka ke Presiden Joko Widodo atas rencana perilisan izin konser berbasis digital atau online.

Dhani dan Piyu merasa, mereka sebagai komposer tidak dilibatkan dalam pembuatan izin konser itu.

”Kami cukup keberatan apabila tiba-tiba ada grand launching sebuah peraturan baru yang kami tidak tahu menahu sama sekali," lanjut Piyu.

 

Digitalisasi Layanan Perizinan Event

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024). Melalui sistem ini proses perizinan paling lama 14 hari kerja. Dalam peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event yang dihadiri Presiden Joko Widodo, tersebut, Sigit mengatakan, dengan digitalisasi pelayanan, maka akan memudahkan para penyelenggara event, dan memastikan proses perizinan acara tidak akan berbelit-belit.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan proses perizinan yang kini telah hadir secara digital akan memudahkan para penyelenggara. Menurut dia, tidak ada lagi proses yang berbelit-belit untuk mendapatkan izin sebuah acara atau event.

Baca Juga: Jokowi Effect di Pilkada DKI Jakarta dan Jatim

 

Pengajuan Izin event Online

Listyo berharap, industri kreatif dapat segera beradaptasi lewat pengajuan izin event dari yang tadinya offline menjadi online. Digitalisasi perizinan tersebut tentu bukan hanya sekedar memindahkan proses manual ke online saja, namun juga penyederhanaan proses birokrasi perizinan.

Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event mengingatkan  sebagian besar penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah penduduk Indonesia. Ini yang menjadi masalah dan disorot Jokowi.

"Yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang Indonesia karena penggemar Taylor Swift kalau kita lihat di Spotify, Indonesia itu 2,2 juta orang, diselenggarakan selama 3 jam setiap harinya dan dihadiri 360 ribu orang berbondong-bondong ke Singapura," ucap Jokowi.

Saya pastikan separuh itu orang Indonesia dan mungkin ada yang di sini nonton ke sana," tambah dia.

Eks Wali Kota Solo ini juga menyoal Coldplay yang sukses menyelenggarakan konser 6 hari di Singapura. Sementara di Indonesia, band asal Inggris ini hanya menggelar konser sehari saja di GBK.

"Saya ingat konser Coldplay Indonesia dapat, tapi hanya 1 hari, hanya 1 hari. Singapura dapat 4 hari penuh tambah lagi jadi 5 hari, tambah lagi jadi 6 hari," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Sodorkan Kaesang Maju di Pilkada Jakarta 2024, Istana Bantah

"Sekali lagi, yang nonton itu separuh itu dari Indonesia, saya pastikan lebih dari separuh lebih dari Indonesia karena tiketnya itu 20 menit saja sudah habis," tutur dia.

 

Keluhan Artis Asing

Jokowi menekankan, banyak artis luar negeri tidak mau konser di Indonesia karena masalah perizinan. Ia tidak mau masalah perizinan dibuat sulit.

Tapi mau tambah gak bisa (konser Coldplay di Indonesia) Saya tanya kenapa? Karena perizinan kita ruwet," tegas dia.

"Kenapa sih selalu yang menyelenggarakan Singapura? Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi, dukungan pemerintah baik itu kemudian akses keamanan dan lain-lain," tambah dia.

Padahal Jokowi menyebut, dari segi infrastruktur, Indonesia tidak kalah dari Singapura. Menurutnya, imbas konser ini berdampak besar terhadap ekonomi

"Objek pariwisata di Indonesia memang kalau dibandingkan negara yang saya sampaikan sebetulnya masih sangat bagus-bagus yang ada di Indonesia," kata Jokowi. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU