SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Lebih dari 1.000 jamaah haji, yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 1, 2, dan 3 telah kembali ke tanah air usai menyelesaikan ibadah mereka di Tanah Suci. Tentunya, momen ini menjadi saat yang dinanti-nantikan oleh keluarga dan kerabat yang telah menunggu.
Proses pemulangan jamaah haji berjalan lancar dan tertib. Petugas Kantor Imigrasi Surabaya telah siap melakukan pemeriksaan keimigrasian terhadap para jamaah haji.
Baca Juga: Dinkes PPKB Kota Madiun Gelar Pemeriksaan Kesehatan 152 Calon Haji
Plh. Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Suyatno, mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) Pendaratan untuk mempercepat proses pemeriksaan paspor, sehingga jamaah dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
"Kami telah menunjuk petugas dalam Satgas Pendaratan yang bekerja untuk mempercepat proses pemeriksaan paspor para jamaah haji," ujar Suyatno, dari keterangan yang diterima Surabaya Pagi, Selasa, (25/6/2024).
Baca Juga: Kemenag Bojonegoro: Daftar Tunggu Haji hingga 2058 Capai Puluhan Ribu Orang
Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, ada juga duka yang menyelimuti. Dilaporkan bahwa sebanyak 5 (lima) jamaah haji yang seharusnya pulang bersama Kloter 1, 2, dan 3 telah wafat di Tanah Suci.
Tentunya kabar duka ini menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. "Kami turut berduka cita atas wafatnya lima jamaah haji yang seharusnya kembali pada Kloter 1, 2, dan 3. Semoga amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT," tambah Suyatno.
Baca Juga: Kloter Perdana Gelombang Dua Tiba di Tanah Air dengan Jumlah Utuh
Meski demikian, dengan kedatangan para jamaah haji ini, tidak hanya menjadi momen penuh syukur dan bahagia, tetapi juga pengingat akan keterbatasan manusia dan pentingnya berserah diri kepada Sang Pencipta.
"Kedatangan perdana ini menandai awal dari rangkaian pemulangan jamaah haji yang akan terus berlangsung, diiringi doa dan harapan agar semua jamaah haji dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa berkah bagi keluarga serta lingkungan sekitar," tandasnya. Ain
Editor : Mariana Setiawati