Gandeng BNPT dan Kontras, Kampus UBS PPNI Mojokerto Gelar Kuliah Pakar Tolak Premanisme

author Dwi Agus Susanti

- Pewarta

Kamis, 27 Jun 2024 14:35 WIB

Gandeng BNPT dan Kontras, Kampus UBS PPNI Mojokerto Gelar Kuliah Pakar Tolak Premanisme

i

Kuliah Pakar UBS PPNI Mojokerto terkait premanisme

 

SURABAYA PAGI.COM,.Mojokerto -Universitas Bina Sehat (UBS) PPNI Mojokerto menggelar kuliah pakar bertajuk Premanisme Sebagai Kejahatan Sosial dan Musuh Nrsama Masyarakat, Kamis (27/6/2024). 

Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi, Pengurus Lama YKWP-PNI Mojokerto Angkat Bicara, Ini Kronologinya!

Kegiatan yang digelar di Gedung Graha Bina Sehat tersebut mengundang Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM, Direktur Deradikalisasi BNPT (Badan Nssional Penanggulangan Terotisme) RI dan Andy Irfan Junaedi, S.H (Sekjen Kontras) Indonesia.

Rektor UBS PPNI Mojokerto, Dr. Windu Santoso, M.Kep mengatakan.pemberian materi terkait premanisme ini sangat penting bagi masyarakatvkampus.

Sebab menurutnya,  premanisme dan segala bentuknya merupakan ancaman serius bagi bangsa. Tidak hanya merusak fisik namun juga menghancurkan keamanan. 

"Sebagai rektor saya merasa penting karena kampus harus menanamkan nilai keadilan dan kebenaran. Dalam konteks akademis harus diakui bahwa premanisme tidak hanya berdampak pada kampus tapi juga pada mahasiswa," tegasnya.

Windu juga mengajak seluruh elemen kampus UBS PPNi untuk bersama-sama menentang aksi premanisme. Dan bersatu menjadikan lingkungan kampus yang aman dan lebih tegas menentang premanisme.  

Baca Juga: Berbuntut Panjang, Aksi Ricuh di Kampus UBS PPNI Mojokerto Dipolisikan

"Kita punya kesempatan untuk membangun lebih dalam tentang wawasan premanisme. Mari kita jadikan dan lawan premanisme dan menolak budaya kekerasan," pungkasnya.

Sementara, pada kesempatan tersebut, Ahmad Nurwakhid menyampaikan bahwa premanisme telah menjadi masalah sosial yang meresahkan di Indonesia selama beberapa dekade. 

"Premanisme yaitu perilaku yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma sosial serta memaksa orang lain untuk mematuhi kehendak mereka atas dasar kekerasan atau intimidasi," jelasnya.

Baca Juga: CUTA Belgia Lakukan Kunjungan Kerja Ke BNPT RI

Ia menyebut, ada beberapa penyebab mengapa organisasi preman bisa berkembang di Indonesia. Diantaranya, karena faktor kemiskinan, kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak, dan tidak efektifnya sistem keadilan di Indonesia.

"Selain itu, Budaya kekerasan juga berdampak besar pada berkembangnya premanisme di Indonesia," tukasnya. Dwi

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU