SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Sebuah langkah strategis untuk menekankan pentingnya pendidikan karakter di sekolah yakni melakukan pembiasaan yang baik sehingga tercipta karakter yang baik pula.
Tak heran begitu siswa dan siswi tiba disekolah, tegur, sapa dan salam dengan santun di SMPN 3 Candi menjadi pemandangan yang harmoni sehari-hari.
Baca Juga: Puluhan Kartu KIS Milik Warga Mliriprowo Ditemukan di Gudang, Diduga Disimpan Oknum Perangkat Desa
"Hal ini berlaku bagi semuanya, tanpa kecuali, baik itu siswa, penjaga sekolah bapak ibu pengajar karakter baik ini selalu di lakukan demi keberhasilan pendidikan," ujar Nur Hasanah Kaplale. SPd Waka Humas, mengawali pembicaraan mewakili Kasek SMPN 3 Candi Gufron SPd, MPd.
Pendidikan karakter menjadi prioritas, di tengah pembelajaran akademik, " Jadi siswa tidak hanya pandai dalam teori atau keilmuan, akan tetapi sebelum dimulai pembelajaran sudah diterapkan nuansa pembiasaan budaya karakter.
Selanjutnya dengan fokus pada kegiatan yang bernuansa agama seperti shalat berjamaah, pembiasaan doa bersama, serta pelaksanaan sholat Jumat di sekolah,” Tandas,Nur Hasanah Kaplale, Selasa (27/8).
Jadi kebijakan ini bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berbudi pekerti luhur. Salah satu bentuk konkret dari pendidikan karakter ini adalah pembiasaan untuk saling menyapa dengan salam di lingkungan sekolah antara siswa, guru, dan orang tua.
Yang tidak kalah penting, menurutnya, adalah penanaman karakter yang kuat pada anak-anak. Hal ini mengingat adanya pergeseran sosial yang semakin mempengaruhi sikap dan perilaku anak-anak, terutama dalam hal empati dan etika terhadap guru.
Baca Juga: Pengusaha Ritel dan Hotel Disosialisasi Penanganan Sampah
"Ini menunjukkan bahwa penanaman karakter menjadi sangat penting dan harus menjadi bagian integral dari sekolah," ujarnya.
Selain itu pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak. Ia meminta agar orang tua memberikan kepercayaan penuh kepada guru untuk mendidik anak-anak mereka di sekolah. Menurutnya, kerja sama antara orang tua dan guru sangat krusial dalam membentuk karakter anak yang beretika dan berempati.
"Orang tua harus memberikan kepercayaan kepada guru untuk mendidik anak-anak di sekolah. Tanpa dukungan penuh dari orang tua, upaya kita dalam menanamkan karakter yang baik pada anak-anak akan sulit terwujud," tambahnya.
Baca Juga: Ruah Desa Waru Dihibur Wayang Gagrak Porongan
Dengan adanya komitmen bersama antara pemerintah, sekolah, dan orang tua, sekolah SMPN 3 Candi tidak hanya akan berkembang secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif.
"Tujuan kita adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter positif pada anak-anak, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga beretika dan berempati," ujarnya.
Kolaborasi merupakan kunci untuk mewujudkan visi misi sekolah. Jejaring dan kemitraan sangat diperlukan agar sekolah menjadi unggul. Kami bermitra dengan orang tua siswa, dinas pendidikan, lembaga terkait dan masyarakat lainnya untuk saling mendukung dalam program-program sekolah," Apalagi saat ini dengan adanya siswa inklusi sifat saling menghargai dengan demikian, siswa-siswi kami akan mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan yang holistik, bukan hanya dari guru. Selain itu, lingkungan sekolah yang saling menghargai dan toleran juga sangat penting. Kami harus menghormati perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan budaya sehingga tercipta lingkungan yang damai, nyaman, dan bahagia. Kesejahteraan siswa dan guru menjadi tujuan utama yang kami harapkan," imbuhnya. Hdk/hik
Editor : Moch Ilham