SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Sejak seminggu terakhir, warga di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, mengalami krisis atau kelangkaan stok pengecer elpiji 3 Kg. Imbas kelangkaan tersebut banyak warga yang tidak bisa memasak dan terpaksa membeli makanan cepat saji (sudah jadi).
"Terpaksa beli makanan jadi. Gasnya sisa buat menanak nasi saja," ujar Meryana, warga Desa Sobontoro, Rabu (28/08/2024).
Baca Juga: LPG 3 KG Langka, Perekonomian UMKM di Tulungagung Ikut Terdampak
Diketahui, fenomena kelangkaan gas elpiji bersubsidi ini terjadi hampir merata di seluruh wilayah Tulungagung. Senada dengan keluhan yang disampaikan Nasrul Kharima, warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, yang juga sudah 3 minggu terakhir kesulitan mendapat stok elpiji 3 kg. Menurutnya, hal itu dikarenakan banyaknya orang yang menggelar hajatan.
"Pengecer juga kesulitan dapat kiriman. Katanya karena banyaknya hajatan," ucap Nasrul.
Baca Juga: Warga Mulai Panic Buying, Stok Gas Elpiji 3 Kg Masih Langka
Lebih lanjut, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga di region Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara), Taufiq Kurniawan, mengungkap kondisi kelangkaan itu ditemukan di tingkat pengecer. Sementara pengecer bukan termasuk jalur distribusi gas elpiji resmi milik Pertamina.
“Analoginya penjual bensin eceran tidak bisa jadi parameter kelangkaan di suatu daerah,” jelasnya.
Baca Juga: LPG 3 KG Mulai Langka dan Tembus Rp 20 Ribu, Warga Blitar Ngeluh
Usai mengecek ke seluruh pangkalan gas elpiji yang ada di Tulungagung yang berjumlah 1.213. Menurutnya, stok gas elpiji 3 kg aman di semua pangkalan. Rata-rata setiap pangkalan mempunyai stok 50 tabung.
Sehingga, adanya fenomena yang membuat warga kelimpungan, lanjut Taufiq meminta agar masyarakat tidak panik, dikarenakan pasokan gas elpiji untuk Tulungagung masih aman. tl-01/dsy
Editor : Desy Ayu