SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Upaya pemberdayaan ekonomi kreatif di desa-desa semakin mendapat perhatian, salah satunya adalah Program Kampung Jahit Arumpreneur yang digagas oleh mahasiswa Universitas Ciputra di Desa Glagaharum, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Program ini tidak hanya sekadar pelatihan menjahit, tetapi juga menekankan pada peningkatan kapasitas bisnis dan wirausaha bagi para peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.
Baca Juga: Universitas Ciputra Siapkan Mahasiswa untuk Jadi 'Superlearner' dengan Integrasi AI
Sri Nathasya Br Sitepu, S.E., M.Ec.Dev., dosen pendamping program, menuturkan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi lokal melalui keterampilan yang dimiliki warga desa.
"Kami menemukan bahwa banyak ibu rumah tangga di sini memiliki kemampuan menjahit yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bisnis fashion. Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas individu sekaligus membantu peningkatan perekonomian keluarga," ungkap Nathasya.
Program ini dirancang dengan berbagai kegiatan mulai dari pelatihan teknis hingga pengembangan usaha. Teresa Samantha Satyanegara, Ketua Pelaksana Program, menjelaskan bahwa selama periode Juni hingga Oktober 2024, peserta tidak hanya belajar tentang teknik menjahit, seperti pembuatan pola gamis modern dan teknik padu-padan warna, tetapi juga tentang dasar-dasar kewirausahaan.
"Kami membekali peserta dengan pengetahuan tentang pengelolaan bisnis, mulai dari cara mengemas produk, promosi melalui media sosial, hingga pembuatan logo dan legalitas usaha," jelas Samantha.
Lebih dari sekadar teori, program ini juga menawarkan pengalaman praktik langsung di Lab Menjahit Universitas Ciputra, di mana peserta dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh selama pelatihan. Para peserta juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pameran Surabaya Great Expo di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya pada 14 Agustus 2024 lalu, di mana karya mereka berupa gamis dan hijab mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat.
Para peserta program merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Kholilah, salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa ikut serta dalam pameran besar berkat dukungan dari Universitas Ciputra.
Baca Juga: Pemkot Gandeng Enam Perguruan Tinggi Kembangkan Potensi Surabaya
"Saya sangat berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Ciputra yang telah membantu saya dan teman-teman untuk berpartisipasi dalam pameran ini," ujarnya.
Kepala Desa Glagaharum, M. Saifulloh Asy’ari, S.Si, M.Pd.i, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. "Saya sangat menghargai mahasiswa yang mau peduli dan terlibat langsung dalam pemberdayaan warga desa. Mereka tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga turut membangun semangat dan motivasi warga," tutur Saifulloh.
Meski menghadapi beberapa kendala, seperti jarak antara kampus dan desa yang cukup jauh, Samantha dan timnya tetap optimis program ini akan berjalan lancar hingga Oktober 2024 dan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga desa. Mereka berharap program Kampung Jahit Arumpreneur ini dapat menjadi contoh bagi upaya pemberdayaan ekonomi kreatif di desa-desa lainnya di Indonesia. Zisti
Editor : Desy Ayu