Erick Thohir: BUMN Terbuka untuk Bersaing

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Sep 2024 18:38 WIB

Erick Thohir: BUMN Terbuka untuk Bersaing

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa perusahaan BUMN terbuka untuk bersaing dengan perusahaan swasta lainnya di pasar bebas.

Namun di tengah persaingan itu, perusahaan dengan status BUMN tetap memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat.

Baca Juga: Erick Thohir-Anindya Bakrie Bahas Tender Proyek-proyek BUMN

“Ya itulah saya bilang, BUMN terbuka untuk bersaing, tetapi izinkan BUMN juga melindungi kepentingan rakyat banyak,” kata Erick saat konferensi pers peresmian Mandiri Digital Tower di Jakarta, Rabu (18/9).

Ia memberikan contoh bahwa sebanyak 92 persen kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disalurkan melalui bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sementara sekitar delapan persen melalui bank swasta lain.

Hal tersebut menurutnya, menjadi wujud perusahaan BUMN dalam melayani masyarakat.

“Persaingan kan kita manfaatkan, bukan sistem ekonomi yang monopolistik. Ini kan memang market terbuka,” jelasnya.

Baca Juga: Boss BSI: Pak Erick punya Strong Leadership dan Gesit Ambil Keputusan

Erick Thohir juga menyinggung Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 Tahun 2024 yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

Dalam acara tersebut, Jokowi membeberkan ada lima perusahaan tambahan baru yang akan mengelola energi panas bumi atau geothermal di Indonesia.

Lima perusahaan itu merupakan pemenang lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan penawaran Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) panas bumi.

Baca Juga: BUMN Pangkas Peraturan, OECD: Ciptakan Persaingan yang Sehat dan Adil

Menurut Erick, persaingan dalam pengelolaan geothermal tersebut masih merupakan persaingan yang sehat dalam sistem pasar bebas.

"Kalau ini persaingan geothermal terbuka, ada private sector, ada asing, ada BUMN, ya inilah persaingan yang sehat. BUMN sendiri terus melakukan perbaikan-perbaikan," terangnya.

Adapun dalam 10 tahun terakhir akumulasi investasi di sektor geothermal mencapai kurang lebih 8,7 miliar dolar AS.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU