SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi ketua umum (ketum) Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk periode 2024—2027. Ini akan menjadi periode ketiga Perry memimpin ISEI.
Perry sendiri terpilih secara aklamasi dalam Kongres ISEI XXII di Surakarta, Jawa Tengah pada Jumat (20/9/2024). Dia menyatakan siap menerima jabatan tersebut.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga BI-Rate di Level 6,25 Persen
"Secara aklamasi musyawarah mufakat memberikan amanat kepada saya menjadi ketua umum [ISEI] periode 2024—2027," ujar Perry dalam konferensi pers usai Kongres. Gubernur Bank Indonesia dua periode itu menyebut tidak pernah mencari jabatan. Kendati demikian, Perry menyatakan tidak bisa menolak apabila diberi amanah.
Lebih lanjut, alumni FEB UGM ini juga mengaku bangga dengan capaian ISEI selama ini. Oleh sebab itu, dia meyakini ISEI akan tetap bisa banyak berkontribusi untuk memajukan perekonomian Indonesia ke depan.
"ISEI adalah wadah profesi ekonomi di manapun juga ada academic [akademisi], business [pebisnis], maupun government [pejabat pemerintah]," jelasnya.
Usai terpilih melalui pelaksanaan kongres, di Solo, Jumat, Perry Warjiyo yang juga Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, mengatakan ISEI memberikan rekomendasi untuk jangka pendek, di antaranya hilirisasi pangan perlu difokuskan pada komoditas yang membantu ketahanan pangan, stabilisasi harga, dan padat karya, seperti beras, cabai, bawang merah.
Sedangkan pada jangka panjang, dikatakannya, hilirisasi perlu diarahkan untuk produktivitas.
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, BI: Ada Tekanan-tekanan Global, Wajarlah
"Bagaimana kelembagaan perdagangan di daerah, termasuk strategi pembiayaannya. Pak Presiden berterima kasih atas sumbangsih rekomendasi kebijakan dari ISEI," katanya lagi.
Ia mengatakan hilirisasi di sektor pangan penting karena sektor tersebut memiliki peran yang besar, tidak hanya ke pertumbuhan ekonomi tetapi juga penyerapan tenaga kerja.
"Selain itu juga ketahanan pangan, pengurangan impor, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," katanya lagi.
Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China dinilai Berpengaruh Pada Ekspor Indonesia
Disinggung mengenai strategi konkret untuk langkah-langkah taktis tersebut, dikatakannya, ISEI akan membuat model khusus.
"Jadi langkah konkret bagaimana, terus komoditasnya juga bisa diperluas, seperti ditambah rumput laut, kopi, kakao," katanya pula.
Selain itu, ada beberapa komoditas yang diusulkan, seperti beras, cabai, dan bawang merah.
Editor : Moch Ilham