SURABAYA PAGI, Bangkalan - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, melakukan kunjungan ke Kampung Batik, Bangkalan Madura, Sabtu (28/9/2024).
Ia mendatangi salah satu pelaku batik Rumah Pengrajin dan Gallery Zulpah Batik. Di sana, Luluk diperlihatkan banyak jenis karya batik dengan berbagai motif tulisnya.
Baca Juga: Hadirkan Ratusan Motif Bercorak Unik, Batik Saji Pacitan Rambah Pasar Eropa
Luluk memanfaatkan kunjungan ini tidak sekedar untuk melihat-lihat, tetapi Ia berdiskusi seputar persoalan batik dan potensi perkembangan perekomiannya.
Ia menuturkan penting penyebarluasan batik sebagai salah satu budaya dan upaya untuk mengangkat kemajuan industri batik Indonesia terutama di Jatim.
Dengan mengenakan baju kuning dan syal ungu cerah, Luluk mengekspresikan komitmennya untuk melestarikan warisan budaya batik yang kaya. Ia menekankan bahwa batik tidak hanya sekadar kain, melainkan bagian dari identitas budaya dan kehidupan sosial masyarakat.
Baca Juga: Kini Masyarakat Bisa Pesan Batik Sesuai Kebutuhan di Juragan 99 Garment
"Kita harus bersama-sama mendorong batik lokal agar bisa dikenal lebih luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara," ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya memajukan industri batik, Luluk juga mendorong kolaborasi antara pengrajin batik dengan sektor pendidikan dan teknologi. Ia yakin bahwa inovasi dan kreativitas akan menjadi kunci bagi keberhasilan industri batik di era modern ini.
Baca Juga: Tiga Motif Batik Milik Desa Sendangagung di Launching
Tidak hanya itu, Luluk juga mengajak masyarakat untuk lebih mencintai dan menggunakan produk lokal, termasuk batik. Ia berharap dengan adanya dukungan dari semua pihak, industri batik dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan Jawa Timur.
Kunjungan ke Kampung Batik ini mempertegas komitmen Luluk Nur Hamidah dalam memperhatikan dan mendukung sektor ekonomi lokal sebagai bagian dari program kerja yang lebih luas. Melalui langkah-langkah nyata, Luluk menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan perekonomian Jawa Timur yang lebih baik dan inklusif.
Editor : Redaksi