SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Calon Gubernur Jawa Timur Tri Risma Maharini bertekad menjadikan desa sebagai basis seluruh pelayanan.
Baca Juga: Ibu Terdakwa Sebut Herman Anak Durhaka dan Minta Dihukum Seberat-beratnya
Tak hanya itu, Cagub nomor urut 3 ini juga bertekad meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui berbagai program bantuan usaha serta alat usaha.
Hal itu diucapkan Risma saat bertemu ratusan relawan Komunitas Proklamator Desa Mojokerto, Di Jalan Raya Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/11/2024).
"Saya fokus menata desa, sebab ternyata angka kemiskinan Indonesia untuk pedesaan terletak di Jawa Timur. Karena itu saya akan bantu seluruh warga desa untuk bagaiman hidup lebih baik lagi," ujarnya.
Masih kata Risma, nantinya ia akan membuat software di seluruh desa yang bisa diakses melalui handphone untuk mendapatkan layanan apapun. Strategi ini pernah ia terapkan, saat menjabat sebagai Mensos.
"Kemensos dulu memiliki command center satu tapi balainyanya tersebar di 31 wilayah di Indonesia. Nantinya desa pun juga seperti itu, semua pelayanan berbasis IT atau Teknologi Informasi," ucapnya.
Mantan Wali Kota Surabaya ini menambahkan, jika terpilih nanti, Ia bersama wakilnya Gus Hans akan melakukan pemotretan seluruh desa di Jawa Timur berdasar keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Baca Juga: Diguncang Kontraksi, Kinerja APBN KPPN Mojokerto Raya Triwulan Ketiga 2024 Masih Tumbuh Positif
"Itu agar bantuan yang diberikan bisa maksimal dan tepat sasaran. Sehingga pemberdayaan masyarakat di tingkat desa bisa terwujud. Sehingga tidak ada lagi warga miskin di tingkat desa," tukasnya.
Sementara itu, Pungkasiadi, Pembina Komunitas Proklamator Desa Mojokerto mengatakan, sosok Bu Risma sangat cocok untuk memimpin Jawa Timur.
"Bu Risma ini orangnya tidak banyak bicara, kernya sat set dan banyak. Ini yang seharusnya ada di sosok pemimpin Provinsi Jawa Timur kedepan," tukasnya.
Masih kata Bupati Mojokerto Periode 2020 - 2021 ini menegaskan, kalau urusan memimpin pemerintahan, Bu Risma punya ilmu yang komplit. Itu didapatkan saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial.
"Makanya jargonnya resik-resik Jawa Timur kita support penuh. Sehingga Jawa Timur benar -benat menjadi pemerintahan yang resik atau bersih. Kalau pimpinannya bersih, bawahannya pasti ikutan bersih," pungkasnya. Dwi
Editor : Redaksi