SURABAYAPAGI, Surabaya – Ketua DPD Persaudaraan 98 Jawa Timur, Antonius Bayu, memberikan tanggapan terkait rilis terbaru dari Litbang KompasTV mengenai elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Berdasarkan survei tersebut, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak terus menunjukkan peningkatan elektabilitas yang signifikan, sementara pasangan dari PDIP, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), mengalami stagnasi meskipun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah turun gunung untuk mendukung kampanye mereka.
Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Selisih 5 Juta Suara, Risma Gugat ke MK
Menurut Antonius Bayu, hasil survei ini membuktikan bahwa upaya PDIP untuk meningkatkan elektabilitas Risma-Gus Hans belum membuahkan hasil yang diharapkan.
“Meskipun Ketua Umum PDIP sudah turun langsung ke lapangan, elektabilitas pasangan Risma-Gus Hans masih stagnan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur membutuhkan lebih dari sekadar dukungan tokoh nasional untuk menentukan pilihan mereka,” ujar Antonius.
Survei Litbang KompasTV yang dilakukan pada awal November 2024 menunjukkan bahwa pasangan Khofifah-Emil memiliki elektabilitas sebesar 52,5%, jauh mengungguli pasangan Risma-Gus Hans yang hanya mencapai 20,9%1. Sementara itu, pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim dari PKB hanya memperoleh 3,8% dukungan.
Baca Juga: Menang dan Raih 12,1 Juta Suara, TPP Khofifah-Emil Ajak Semua Pihak Bersatu Majukan Jatim
Selain survei dari Litbang KompasTV, beberapa lembaga survei lainnya seperti LSI Denny JA, Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Poltracking, dan Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan hasil serupa. Pasangan Khofifah-Emil unggul jauh dibandingkan dua pasangan calon lainnya.
Antonius menambahkan bahwa visi dan misi serta turunan program yang ditawarkan oleh pasangan Khofifah-Emil sejalan dengan pemerintah Prabowo-Gibran. “Kesesuaian visi dan misi Khofifah-Emil dengan pemerintah Prabowo-Gibran menjadi salah satu faktor utama yang membuat pasangan ini unggul di berbagai survei,” jelas Antonius.
Menyikapi perkembangan di media sosial yang menyatakan bahwa lima tahun kepemimpinan Khofifah-Emil tidak terlihat pembangunannya oleh masyarakat, Antonius mengoreksi pandangan tersebut. “Khofifah-Emil selama lima tahun ini telah melakukan kerja nyata yang fokus pada kemajuan ekonomi masyarakat di daerah. Wajar jika masyarakat perkotaan menyampaikan hal seperti itu, karena bukan itu targetnya. Nyatanya, Khofifah-Emil memajukan ekonomi masyarakat di daerah melalui perbaikan jalan provinsi, pelabuhan, dan akses ekonomi lainnya. Ini adalah bukti bahwa target dan sasaran Khofifah-Emil adalah meningkatkan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan semakin dekatnya hari pemilihan pada 27 November 2024, semua pasangan calon diharapkan dapat meningkatkan upaya mereka untuk meraih dukungan masyarakat.
“Kami berharap semua calon dapat bersaing secara sehat dan demokratis, serta mengedepankan kepentingan rakyat Jawa Timur di atas segalanya,” tutup Antonius. Alq
Editor : Mariana Setiawati