Soal Program Mobil Operasional Desa dari Paslon Incumbent, Ini Respon Warga Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 24 Nov 2024 17:35 WIB

Soal Program Mobil Operasional Desa dari Paslon Incumbent, Ini Respon Warga Jombang

i

Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup), Jombang, Jawa Timur nomor urut 1, Mundjidah-Sumrambah.

SURABAYAPAGI.COM, Jombang-  Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup), Jombang, Jawa Timur nomor urut 1, Mundjidah-Sumrambah, mengusung program pengadaan mobil operasional desa (MOD) bagi 302 Desa di wilayah Kabupaten Jombang.

Program ini bakal direalisasikan pasangan incumbent itu, bila nanti memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.

Baca Juga: Kesaksian Mantan Kades: Cabup Jombang, Diduga Punya Istri Simpanan

Adanya program MOD dari pasangan Mundjidah-Sumrambah ini disambut baik masyarakat di Kabupaten Jombang, baik oleh masyarakat biasa maupun mantan kepala Desa dan perangkat desa.

Seperti diungkapkan oleh Iqbal warga Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, menurutnya program MOD sangat membantu jalannya pemerintahan Desa. Dan program tersebut bisa meningkatkan kinerja kepala Desa maupun perangkat desa.

"Ya sangat bagus program Bu Mundjidah dan Mas Rambah untuk pengadaan mobil operasional desa, semoga bisa terealisasi setelah memenangi pilkada nanti," kata Eris, Sabtu 23 November 2024.

Hal senada juga diungkapkan oleh Adi Purwanto mantan Kepala Desa (Kades) Carangrejo, Kecamatan Kesamben.

Menurut Adi, keberadaan MOD nanti akan sangat dibutuhkan, lantaran selama ini mobil siaga desa (MSD) belum bisa maksimal melayani kebutuhan masyarakat di Desa.

"Sangat dibutuhkan sekali, karena keberadaan mobil siaga desa, kadang-kadang kewalahan melayani keperluan masyarakat. Nah kalau ada tambahan mobil operasional desa bisa sangat bermanfaat," ujarnya.

Ia pun menyebut bahwa program MOD dari Mundjidah-Sumrambah itu, nanti bisa juga dimanfaatkan masyarakat untuk sarana transportasi menuju ke tempat fasilitas kesehatan.

"Ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang menangani orang sakit, bisa digunakan untuk operasional kegiatan warga," tuturnya.

Baca Juga: Anggap Partai Gerindra Jombang Dikuasai Keluarga Paslon 02

Hal senada juga diungkapkan oleh Tommy Adi Purwanto, selaku mantan Kades Plosogeneng, Kecamatan Jombang.

Menurut Tommy, program MOD dari pasangan Mundjidah-Sumrambah bisa sangat membantu tugas pemerintah Desa dan memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat

"Alhamdulillah, kalau itu (MOD) diprogramkan. Itu akan sangat bermanfaat untuk masyarakat di Desa. Dan bisa digunakan untuk acara-acara atau kegiatan masyarakat, seperti ziarah wali," kata Tommy.

Tak hanya mantan kades dan masyarakat umum, program MOD untuk 302 Desa dari Mundjidah Sumrambah juga dianggap bermanfaat bagi jalannya roda pemerintahan Desa, oleh mantan perangkat desa di Jombang.

"Mobil operasional desa untuk hari-hari ini sangat dibutuhkan masyarakat. Karena keberadaan mobil siaga desa (MSD) itu kan terbatas sekali kegunaannya," ujar Darmadi, mantan sekretaris desa (sekdes) Jogoroto.

Baca Juga: Program Dasawisma Dinilai Tak Lagi Relevan di Era Modern

"Jadi kalau nanti akan ditambahi lagi berupa mobil yang peruntukannya untuk masyarakat, saya kira itu sudah tepat sekali programnya Bu Mundjidah dan mas Rambah. Saya sangat mendukung, saya juga setuju dengan adanya program itu," tuturnya.

Sementara itu, Minardi mantan wakil ketua DPRD Jombang periode 2014-2019, dari partai Demokrat mengatakan bahwa program MOD yang digagas pasangan incumbent itu, sangatlah realistis dan sangat bisa direalisasikan.

"Mobil operasional desa, saya kira sangat realistis bisa diwujudkan. Dan sangat rasional, karena untuk mewujudkan hal itu bisa diambilkan dari sumber dana-dana yang turun dari pemerintah pusat," kata Minardi.

Ia pun menjelaskan bahwa sumber anggaran dana itu bisa diambil dari APBD, maupun DAU dan DAK dari pemerintah pusat.

"Dari DAU, DAK perimbangan dan APBD, sangat bisa. Tinggal dibreakdown untuk penganggaran pengadaan itu (MOD). Dan pengadaan seperti MOD itu sangat realistis. Tinggal bagaimana komunikasinya antara eksekutif dan legislatif nantinya," ujar Minardi. jbg

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU