USAID ERAT Perkuat Kolaborasi Penanganan Anak Tidak Sekolah di Lamongan

author Muhajirrin

- Pewarta

Rabu, 18 Des 2024 14:51 WIB

USAID ERAT Perkuat Kolaborasi Penanganan Anak Tidak Sekolah di Lamongan

i

Drs.Nalikan. MM-Sekda Kab Lamongan, sambutan & arahan Pembukaan LK Cross Learning Penanganan ATS & ARPS Kab Lamongan. SP/ISTIMEWA

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Masih ditemukan nya Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Rentan Tidak Sekolah (ARTS) di berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Lamongan menjadi perhatian USAID ERAT Jawa Timur. 

Melalui skema replikasi kebijakan dari Banyuwangi, Kota Cilegon Banten dan Kubu Raya Kalbar, kolaborasi penanganan dengan ATS dan ARPS  diwujudkan dengan menggelar Lokakarya Cross Learning Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) digelar USAID di Hotel Grand Mahkota pada, Rabu (18/12/2024).

Baca Juga: Awal Tahun, Harga Bahan Pokok Lainya Stabil, Hanya Cabai Rawit Alami Kelonjakan

Peserta lokakarya adalah perwakilan dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar jawa, dan dibuka oleh Sekda Lamongan, Moh. Nalikan. Erna Irnawati, Public Service Specialist USAID ERAT mengatakan, kegiatan ini juga sebagai bagian upaya memastikan penyediaan layanan publik di daerah semakin baik, dan penguatan tata kelola kolaboratif untuk perbaikan layanan publik replikasi inovasi pengembalian ATS dan Monev ARPS.

Kegiatan ini diharapkan juga bisa menghasilkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi terkait kebijakan yang lebih kuat di antara tingkatan pemerintahan.  "Perbaikan harmonisasi dan implementasi kebijakan yang dapat meningkatkan tata kelola penyediaan layanan," harapnya.

Dan yang paling terpenting lagi lanjutnya, peningkatan kapasitas dan komitmen pemerintah untuk menyasar kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam kebijakan, penyediaan layanan, dan pengalokasian sumber daya. 

"Kualitas dan transparansi yang lebih baik dalam pengeluaran dan alokasi sumber daya di tingkat daerah," terangnya.

Sementara itu, Sekda Moh. Nalikan saat membuka lokakarya menyebutkan kalau Lokakarya ini lanjutnya digelar dalam kerangka upaya memastikan keberhasilan target kinerja pembangunan Pendidikan daerah, kolaborasi multi pihak, baik di internal pemerintahan maupun bersama lembaga eksternal seperti USAID ERAT merupakan instrumen kerja yang mutlak dibutuhkan.

Baca Juga: Uji Coba Makan Gratis Hari Pertama di Lamongan Sasar 3.500 Siswa 

Lokakarya ini juga tambah Nalikan, untuk menghimpun sebanyak mungkin ide dan gagasan, sekaligus komitmen dukungan semua pihak dalam penanganan Anak Tidak Sekolah dan Anak Rentan Putus Sekolah di Kabupaten Lamongan, sangat relevan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

"Kegiatan lokakarya ini sangat membantu, dalam upaya untuk terus meningkatkan angka partisipasi sekolah, dan sekaligus tentunya mewujudkan Pendidikan Lamongan yang berkualitas," katanya.

Disebutkan olehnya, Pemkab  Lamongan telah secara konsisten dan bertahap telah menggulirkan program PERINTIS, dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan dimana sampai tahun anggaran 2024, telah diberikan 6.466 penerima dari tingkat SD sederajat hingga S2.

Oleh karena itu, dalam lokakarya ini, ia berharap terjadi proses tukar pengalaman antar daerah dalam kebijakan Pendidikan, khususnya dalam penanganan Anak Tidak Sekolah. "Terkhusus harapan saya kepada jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, marilah kita pergunakan sebaik-baiknya pengalaman dan praktek baik kebijakan dari daerah lain, menjadi referensi berharga untuk replikasi efektifitas penanganan Anak Tidak Sekolah maupun rentan putus sekolah," harapnya.

Baca Juga: PMK Sudah Menyebar di 21 Kecamatan di Lamongan

Atas penyelenggaraan lokakarya ini, sekali lagi pihaknya mengapresiasi kerja keras Dinas Pendidikan Lamongan, USAID ERAT, dan para Narasumber dari Jawa Timur, Banten dan Kalimantan Barat. 

"Terima kasih kepada para peserta, baik dari jajaran OPD dan instansi vertikal terkait penanganan Anak Tidak Sekolah dan Rentan Putus Sekolah, maupun dari organisasi Masyarakat, dan Perguruan Tinggi. 

Kehadiran para Narasumber dari tiga provinsi di Indonesia dalam lokakarya ini, adalah symbol kekuatan kolaborasi berbagai potensi insan peduli Pendidikan, menuju Visi Indonesia Emas 2045," pungkasnya. jir

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU