Terkait Pemecatan Shin Tae-yong, Mafia Bola Digulirkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Jan 2025 19:47 WIB

Terkait Pemecatan Shin Tae-yong, Mafia Bola Digulirkan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kabar ada anggapan Ketua PSSI ditekan mafia bola dalam memberhentikan STY, ditanggapi serius. Erick sampai menyelenggarakan jumpa pers untuk menepis rumor itu.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan tak ada tekanan siapapun dalam keputusan pemecatan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY).

Baca Juga: Patrick Kluivert, Keturunan Suriname-Curacao, Dipacaki Indonesia

Pada jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin, Erick menepis semua anggapan bahwa dirinya ditekan beberapa pihak, mulai mafia bola hingga Exco PSSI, dalam memberhentikan STY).

"Saya rasa semua tidak benar karena kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan," kata Erick.

 

Polri Berantas Mafia Bola

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pernah menyampaikan  delapan tersangka kasus pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 2 merupakan pemain lama.

Hal itu disampaikan Sigit di acara penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan PSSI terkait pengamanan kompetisi sepakbola nasional, di Mabes Polri, Rabu (13/12/2023).

Sigit menerangkan penandatangan kerja sama itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin membangun iklim sepakbola lebih baik dan kompetisi yang fair. Penandatanganan ini sekaligus memperkuat sinergisitas Polri dan PSSI dalam memberantas mafia bola.

Dalam pengusutan kasus tersebut telah dibentuk Satgas Anti Mafia Bola sejak Maret 2023. Hasil penyelidikan menunjukkan telah ditetapkan delapan orang tersangka, salah satunya Vigit Waluyo (VW).

Sigit mengatakan VW merupakan aktor intelektual kasus pengaturan skor yang sudah dikenal sejak 2008. Dia mengatakan VW tak pernah tersentuh hukum.

"Ada salah satu aktor intelektual pengaturan skor yang mungkin namanya cukup malang melintang di dunia persepakbolaan dengan inisial VW, ini sudah dikenal dari tahun 2008 dan tak tersentuh hukum. Alhamdulillah ini bisa kita ungkap," kata Sigit.

VW berperan sebagai perantara pengatur skor dan pemberi suap. Sigit mengatakan pengungkapan dan penahanan tersangka kasus match fixing Liga 2 ini hasil data intelijen yang diberikan PSSI.

"Kita temukan ada upaya pengaturan skor agar klub yang akan terdegradasi lolos dan ini sudah didalami secara khusus," paparnya.

 

Satgas Independen Antimafia Bola

Najwa Shihab lewat programnya, Mata Najwa, pernah membuat edisi "PSSI Bisa Apa" pada 2018-2019 yang berlangsung berjilid-jilid dan membahas tentang pengaturan skor.

Najwa Shihab pernah terpilih sebagai anggota Satgas Independen Antimafia Bola yang diketuai Maurarar Sirait dan beranggotakan Akmal Marhali serta Ardan Adiperdana .

Baca Juga: "Kluivert, Bawa Kami ke Piala Dunia 2026"

Kendalanya satu. Yang dulu, federasinya menutup diri dan menganggap itu sebagai urusan football family," ujar Najwa Shihab di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

"Dulu, PSSI kalau dilaporkan kasus, tendensinya malah yang melaporkan, dilaporkan balik. Jadi kalau kami sampaikan hasil investigasi atau kerja jurnalistik yang dilakukan teman-teman wartawan, misalnya," imbuh Najwa Shihab.

 

Pemecatan STY untuk Kebaikan

Ia menegaskan keputusan pemberhentian STY murni keputusan terbaik yang sudah dipikirkan dengan matang untuk mewujudkan misi Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.

Langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 akan ditentukan empat pertandingan ke depan di babak kualifikasi putaran ketiga. Saat ini, Indonesia menghuni posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan enam poin dari enam pertandingan.

Tim yang finis posisi pertama dan kedua akan otomatis ke Piala Dunia yang dimainkan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tersebut. Sementara untuk peringkat ketiga dan keempat akan melaju ke babak kualifikasi putaran keempat untuk merebut tiket tersisa.

"Saya yakin apa yang kita lakukan semua untuk kebaikan. Intinya kita harus kerja keras, tidak bisa cuma terima keadaan dan mengharapkan hasilnya bagus," kata dia.

Terlebih lagi, selama ini federasi sepak bola Indonesia juga giat memberantas masalah match fixing.

Baca Juga: Denny Landzaat, Asisten Patrick Kluivert, Bisa Berbahasa Indonesia

 Erick Thohir, menyebut bahwa isu soal mafia tidak elok ditujukan ke PSSI.  

 

Pemimpin tak Bisa Ditekan

“Saya rasa semua tidak benar (soal) isu mafia. Karena kalian tahu, saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan,” ujar pria yang juga sebagai Menteri BUMN, Senin. “PSSI bersama liga melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat. Saya rasa sekarang Liga 1 berjalan baik. Yang alarm-nya bunyi masih di Liga 2. Kita perbaiki di Liga 1 dengan adanya VAR,” imbuhnya.

Erick meyakinkan bahwa apa pun keputusan yang diambil oleh PSSI adalah untuk perbaikan sepak bola Indonesia, tak terkecuali keputusan berpisah dengan Shin Tae-yong yang telah dikalkulasi risikonya bagi timnas Indonesia.

 

Rumornya Patrick Kluivert

Dalam kesempatan yang sama, Erick mengungkapkan pelatih baru Indonesia berasal dari Belanda. Pelatih baru ini akan dikenalkan ke publik pada Minggu (12/1).

Meski baru resmi diumumkan akhir pekan nanti, Patrick Kluivert menjadi satu nama yang gencar diperbincangkan bakal mengisi kursi yang ditinggalkan STY setelah dikatakan "here we go" oleh Fabrizio Romano. n jk, erc, rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU