SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Minggu ini, harga cabai meroket hingga menembus Rp130 ribu. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Jumat (10/1), rata-rata harga cabai rawit merah nasional mencapai Rp86.300 per kilogram (kg). Harga itu naik 17,99 persen atau Rp12 ribu dari sebelumnya.
Di beberapa pasar, harga cabai rawit merah malah setara daging sapi.
Baca Juga: Harga Cabai Naik, Perlu Diperdebatkan Pemicunya
Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo, mengungkap salah satu penyebab harga cabai meroket adalah sebagian petani enggan menanam cabai tahun lalu.
Tunov mengatakan hal itu disebabkan harga cabai yang sangat rendah sepanjang 2024. Para petani mengalihkan fokus lahannya ke komoditas lain.
"Banyak petani yang mengganti dengan komoditas lain. Kalau petani insyaallah di bawah harga acuan tahun kemarin. Kami petani terus berdarah-darah di bawah harga HPP selama 6-7 bulan," ujar Tunov dalam rapat virtual dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (9/1).
Merujuk data Bapanas, harga cabai merah keriting di tingkat konsumen menurun pada Juni hingga Desember 2024.
Tunov berkata banyaknya petani yang berhenti menanam berdampak pada menurunnya pasokan cabai. Dengan demikian, harga di pasar pun perlahan merangkak naik.
Hal itu juga diperparah dengan cuaca ekstrem di akhir tahun. Tunov mengatakan banjir hingga angin kencang mengakibatkan kegagalan panen di hampir seluruh daerah.
Padahal, seharusnya panen raya akan terjadi di awal Januari 2025.
Baca Juga: Nekat Panen Lebih Awal, Harga Cabai Rawit Hijau di Mojokerto Melonjak
Gagal Panen Cabai
Namun, sentra-sentra pertanian cabai di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami gagal panen.
"Itu sangat jamak meluas di mana-mana, di Jawa Tengah hampir 70 persen kegagalan karena hujan. Kecuali Kulonprogo, Kebumen, masih terkondisikan karena lahan pasir," ujarnya.
Tunov memprediksi harga tinggi cabai bakal berlanjut melambung hingga Lebaran Idulfitri jika tak segera ditangani. Dia dan sejumlah petani sudah berinisiasi menanam ulang cabai di lahan-lahan yang gagal panen untuk mengantisipasi Lebaran.
"Kami mulai menanam cabai yang 40 hari sudah berbunga, sekarang sudah mulai tampak bakal bunganya," kata Benny, petani asal Enrekang.
Baca Juga: Harga Cabai di Trenggalek Naik, Diskomidag Berikan Bantuan Subsidi per Kg
Pemerintah agar Bangun Greenhouse
Petani asal Lombok Timur Subhan meminta pemerintah turun tangan mencegah harga cabai rawit melambung. Dia berpendapat kegagalan panen masif ini bisa dicegah dengan pembangunan rumah kaca (greenhouse).
Harapan kami di Lombok Timur supaya ada greenhouse. Bagaimanapun cuaca, kalau ada greenhouse kita tidak akan kesulitan pasokan," ujar Subhan. n ec/jk/rmc
Editor : Moch Ilham